Global.com – Badan Perencanaan Pembagunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Kabupaten Sidrap menggelar kelas inovasi tematik klinik inovasi dan perencanaan pembagunan daerah, Selasa (5/9/2023).
Acara dirangkaikan evaluasi indeks inovasi daerah tahun 2023, dibuka Asisten Pemerintahan dan Kesra yang juga Plt Kepala Bappelitbangda Sidrap, Muhammad Iqbal.
Iqbal didampingi Sekretaris Bappelitbangda, Herwin, dan Kabid Penelitian dan Pengembangan Daerah, Alimuddin Baharuddin.
Kegiatan menghadirkan Widyaiswara Ahli Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Sulsel, Hj. Lendrawaty.
Puluhan inovator dari berbagai perangkat daerah, serta tim Klik Ide Plus (Klinik Inovasi dan Perencanaan Pembangunan Daerah Bappelitbangda Sidrap) mengikuti acara di Hadide Cafe dan Resto, Pangkajene Sidenreng.
Muhammad Iqbal dalam sambutannya mengatakan, inovasi daerah bertujuan meningkatkan pelayanan publik serta tata kelola pemerintahan.
“Untuk itu kita terus dorong dan fasilitasi lahirnya inovasi-inovasi, baik yang memanfaatkan platfrom dunia maya atau mengunakan teknologi informasi maupun inovasi nondigital,” terangnya.
Sementara Herwin menyampaikan, partisipasi ASN berinovasi dan hadirnya Klik Ide Plus dapat meningkatkan nilai indeks inovasi daerah di Sidrap.
“Alhamdulillah, tahun 2023 ini sudah 6 inovasi dilaporkan di Kemendagri. Tahun 2022 Sidrap sudah meningkat menjadi inovatif dengan point 36. Semoga ke depan bisa naik lagi,” lontar Herwin.
Di tempat yang sama, Alimuddin Baharuddin Alba mengutarakan, kelas inovasi tematik ini fokus di kebijakan inovasi daerah dan penulisan proposal inovasi daerah.
“Terutama merawat semangat dan motivasi ASN berinovasi di Sidrap. Juga ada materi teknik pembuatan video inovasi sederhana dan best practice dari inovasi Mbah Sijaka dan Hati Bersahaja,” katanya.
Lebih jauh dipaparkannya, Klik Ide merupakan aksi perubahan organisasi yang ada di Bappelitbangda Kabupaten Sidrap.
“Menjadi tempat konsultasi, mentoring hingga couching bagi para ASN dalam mengatasi permasalahan yang ada di instansinya masing-masing melalui inovasi,” tuturnya.
Menurut Alba, sapaan akrabnya, untuk membangun minat para ASN berinovasi dibutuhkan suatu wadah sebagai tempat ia mengadu dan berbagi keluh kesah dalam mengembangkan pelayanan publik sesuai tugas fungsinya masing-masing.
“Inovasi itu bukan hanya diartikan sebagai menciptakan produk-produk baru. Tapi, simplikasi pemikiran sebagai solusi dari permasalahannya di instansinya yaitu inovasi, baik inovasi pelayanan publik atau tata kelola pemerintahan sebagai amanah PP 38 Tahun 2017 dan Perda 8 tahun 2022 tentang Inovasi Daerah,” tambahnya.
Selama aksi perubahan Klik Ide dijalankan, lanjut Alba, sudah banyak inovator yang proaktif melalui Klik Ide tersebut. Salah satunya yang terkini, Risma Ernawati, tenaga kesehatan RSUD Arifin Nu’mang yang dinobatkan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia sebagai nakes teladan dalam fasilitas pelayanan kesehatan (Fastabkes) tahun 2023.
Tinggalkan Balasan