Global.com – Aksi global World Cleanup Day (WCD) atau Hari Bersih-bersih Sedunia tahun 2023 ini kembali digelar. Tak terkecuali di Kabupaten Sidrap, Provinsi Sulawesi Selatan.
Sejak 12 September lalu, pemerintah bersama berbagai elemen masyarakat Bumi Nene Mallomo kompak melakukan aksi bersih-bersih di berbagai lokasi.
Puncaknya berlangsung Ahad (17/9/2023), di mana aksi dipusatkan di tiga lokasi, yakni Terminal Pangkajene, Pasar Pangkajene, serta Monumen Ganggawa.
Selain bersih-bersih, mereka sekaligus melakukan kampanye dan memotivasi warga akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sidrap dalam rangkaian World Cleanup Day tahun ini juga melakukan edukasi cara membuat kompos skala rumah tangga.
Kepala DLH Sidrap, Andi Faisal Ranggong yang memimpin kegiatan itu berterima kasih kepada pihak-pihak yang telah berpartisipasi.
“Semoga ke depan masyarakat menjaga lingkungan dengan tidak membuang sampah serta bijak mengelola sampah dengan memilah sampah,” urarnya.
WCD di Kabupaten Sidrap melibatkan berbagai organisasi, komunitas, relawan, hingga warga. Di antaranya, Pemuda Pancasila, Forum Pengembang Sidrap, D’Strangers Sidrap, Forum Pemuda Peduli Lingkungan (FPPL), dan Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI).
Ada pula Hadide Cafe and Resto, Komunitas Kicau Mania Sidrap (KMS), Masyarakat Peduli Bencana Indonesia (MPBI), Compost Now, Mancing Mania DLH, SBR Air Mineral, dan Wana TeraS.
Tak ketinggalan, Dewan Eksekutif Mahasiswa Institut Agama Islam DDI Sidrap, SMKN 1 Sidrap, Saka Kalpataru, IMM, Remaja Pencinta Alam, Himaprodi Ekonomi Syariah IAI DDI Sidrap, OSIS MTSS PP Al Irsyad, dan Pemuda Al Irsyad Sidrap, PP Al Urwatul Wutsqaa.
Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sidrap, Siara Barang, yang merupakan anggota komunitas sepeda motor D’Stranger, turut hadir dalam aksi itu.
Ia mengapresiasi kegiatan bersih-bersih tersebut, mengingat sampah merupakan ancaman nyata yang berdampak pada bumi, makhluk hidup dan ekosistem di dalamnya.
Untuk diketahui, World Cleanup Day diperingati setiap tanggal 15 September setiap tahunnya. Namun, penyelenggara dapat memilih tanggal dalam periode cleanup yakni antara tanggal 10-25 September.
Tahun ini kegiatan mengangkat konsep “Ego to Eco”. Maknanya, dengan berpartisipasi dalam World Cleanup Day, orang beralih dari pola pikir ego ke pola pikir yang berpusat pada ekosistem. Mereka pun dapat berkstrangerontribusi pada tujuan yang lebih besar.
Tinggalkan Balasan