Global.com, Makassar — Budaya busana adat Bugis-Makassar terus memikat dan mengesankan pemakainya dengan keajaibannya. Busana ini bukan hanya pakaian semata, melainkan juga merupakan warisan budaya yang mencerminkan kekayaan tradisi sejak zaman dahulu.
Dengan ciri khas yang unik seperti baju bodo, lipa sabbe, baju jas tutu’dan songko pa’biring atau songko recca, busana adat Bugis-Makassar telah mencapai status ikonik dalam budaya lokal.
Keistimewaan busana adat Bugis-Makassar terletak pada kemewahannya dan keelenggannya dalam desain. Baju bodo, dengan potongan longgar dan warna cerah, menciptakan kesan anggun dan indah. Sedangkan lipa sabbe, sebagai kain panjang yang dikenakan sebagai bawahan baju bodo, memberikan sentuhan elegan dengan motif dan warna yang kaya.
Tak hanya itu, busana adat Bugis-Makassar juga melibatkan elemen khusus bagi para pria, seperti baju jas tutu’dan songko pa’biring. Baju jas tutu’dan, dengan hiasan yang rumit, menampilkan keanggunan dan keindahan. Sedangkan songko pa’biring atau songko recca, sebuah mahkota tradisional, melengkapi keindahan busana ini. Dalam sejarah, pemakaian jas tutu dan songko recca hanya terbatas pada orang-orang tertentu atau keturunan raja. Namun, saat ini, busana ini tetap berperan penting dalam acara-acara penting seperti pernikahan.
Perkembangan zaman tak menyurutkan perubahan dan inovasi dalam busana adat Bugis-Makassar. Desainer dan pembuat busana adat terus berkreasi dengan memadukan elemen tradisional dengan sentuhan kontemporer. Hal ini membuat busana adat Bugis-Makassar tetap relevan dan dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari dengan tampilan yang elegan.
Asriani, seorang penjahit busana tradisional di KotA Makassar kepada media ini, Jumat, 12 Januari 2024, mengungkapkan bahwa ketika menjahit busana adat Bugis-Makassar, ia selalu mengingat nilai-nilai tradisional yang ada dalam desainnya. Inovasi-inovasi baru seperti penambahan manik-manik dan pengaturan tata letak pernak-pernik busana juga menjadi hal yang penting. Pemilihan warna yang beragam dan penyesuaian motif sesuai dengan tren juga merupakan faktor kunci dalam pembuatan busana ini.
Perubahan ini juga melibatkan penggunaan teknologi dan material modern sebagai bagian integral dari proses pembuatan busana adat. Penggunaan bahan yang lebih ringan dan mudah perawatan memberikan kenyamanan yang sesuai dengan gaya hidup masa kini.
Busana adat Bugis-Makassar bukan hanya sekadar tren mode lokal, tetapi juga merupakan warisan budaya yang memukau. Desain-desain ini mencerminkan nilai-nilai tradisional yang sangat dihormati oleh masyarakat Bugis-Makassar. Dari generasi ke generasi, busana adat ini terus menjadi penjaga kearifan lokal dan identitas budaya yang tak tergantikan. Dengan perpaduan kemewahan, keunikannya, dan inovasi kontemporer, busana adat Bugis-Makassar terus menawan di tengah perubahan zaman (*)
Penulis: Arliyana, Mahasiswi UIN Alauddin Makassar, Jurusan Jurnalistik
Tinggalkan Balasan