Global.com, Sidrap — Badan Urusan Logistik (Bulog) Cabang Sidrap telah merilis hampir 200 ton beras dalam upaya mengatasi fluktuasi harga kebutuhan pokok di wilayah tersebut. Kacab Bulog Sidrap, Anwar Halim, mengungkapkan hal ini saat memberikan konfirmasi pada Selasa (26/3/2024).
Gerakan pangan murah ini merupakan bagian dari strategi pemerintah untuk menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok. Anwar menyatakan bahwa Bulog mengeluarkan beras sesuai dengan permintaan yang diajukan oleh Pemerintah Daerah melalui Dinas Perdagangan Sidrap serta Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID).
“Kami bersama tim TPID turun ke desa-desa, biasanya turun ke pasar-pasar, tapi kalau di pasar kita tidak tahu, jangan sampai ada pedagang yang beli, kalau di desa masyarakat langsung. Untuk lokasinya, Dinas yang menentukan,” ujar Anwar.
Gerakan pangan murah telah dilaksanakan di semua kecamatan di Kabupaten Sidrap, dan akan terus dilakukan jika harga masih belum stabil. Saat ini, stok beras Bulog masih mencukupi untuk 4 bulan ke depan.
“Kita akan terus bergerak selama harga di pasar belum stabil. Enrekang juga sudah ada permintaan. Pj Bupati langsung yang menandatangani permintaan operasi pasar. Kami juga meliputi wilayah Enrekang,” tambahnya.
Namun demikian, harga gabah maupun beras masih tinggi, dan Bulog belum mampu menyerap gabah petani karena harganya melebihi Harga Pokok Penjualan (HPP).
“HPP Gabah Kering Giling (GKG) Rp 6300. GK Petani Rp 5000, dan Gabah Kering Panen (GKP) Rp 5100, sementara untuk HPP Beras Bulog Rp 9.900,” ungkap Anwar.
Anwar berharap bahwa pada musim panen kali ini, Bulog dapat menyerap gabah petani untuk menambah stok beras atau cadangan pemerintah. Meskipun begitu, ia tetap optimis bahwa Bulog akan mampu menyerap gabah petani pada musim panen kali ini.(*)
Tinggalkan Balasan