Global.com, Sidrap — Badan Pangan Nasional (Bapanas) berencana menaikkan harga beli gabah/beras yang akan digunakan oleh Perum Bulog dalam menyerap produksi petani di dalam negeri. Rencana ini diharapkan mampu mendukung Bulog dalam menyerap produksi petani, mengingat harga saat ini telah berada di atas Harga Pembelian Pemerintah (HPP) gabah dan beras.

Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, mengungkapkan bahwa pihaknya tengah mempersiapkan revisi HPP gabah dan beras yang baru. “Fleksibilitas HPP (gabah dan beras) sampai Juni. Tapi sekarang sambil on going (berjalan) pembahasan untuk revisi HPP gabah dan beras,” ujarnya kepada wartawan di kantornya, Jakarta, Kamis (18/4/2024).

Dalam ketentuan baru ini, harga Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani yang dalam aturan HPP sebelumnya Rp5.000 per kilogram (kg) kini naik menjadi Rp6.000 per kg. Sedangkan harga Gabah Kering Giling (GKG) di gudang Bulog yang sebelumnya Rp6.300 per kg naik menjadi Rp7.400 per kg. HPP beras di gudang Bulog juga mengalami kenaikan dari Rp 9.950 per kg menjadi Rp 11.000 per kg.

Rencana kenaikan harga ini disambut gembira oleh para petani di Desa Tanete, Kecamatan Maritengngae, Kabupaten Sidrap, salah satunya Amingnge (34). “Ini kabar yang sangat baik bagi kami para petani. Dengan kenaikan harga ini, kami berharap pendapatan kami juga akan meningkat,” ungkap Amingnge.

Namun, Arief juga menekankan pentingnya sosialisasi kepada seluruh pemangku kepentingan, termasuk masyarakat umum, bahwa harga beras saat ini tidak bisa kembali ke harga sebelumnya, mengingat harga agroinput juga telah naik. “Ini yang harus disampaikan ke seluruh stakeholder, termasuk masyarakat banyak, ujarnya (*)

Dapatkan berita terbaru di Global Katasulsel.com