Global.com, Sidrap — Pagi yang biasanya disambut dengan sinar matahari hangat, tetiba tergantikan dengan suara gemuruh air yang mematikan. 

Bencana banjir telah menghantam Sidrap, Sulawesi Selatan, Jumat, 3 Mei 2024. Ada 11 kecamatan yang terdampak, namun tiga kecamatan di wilayah Timur Sidrap diklaim paling parah, yakni Kecamatan Dua Pitue, Pitu Riawa dan Pitu Riase.

Hingga malam ini, badai dilaporkan belum mereda. Bahkan, di tengah kekacauan yang terjadi, ada cerita yang mengharukan dari dua pahlawan yang terkurung oleh air banjir. Dia adalah Kapolres Sidrap AKBP Erwin Syah dan AKP Agung Rama Setiawan.

Disebutkan, Erwin Syah dan Agung Rama Setiawan terjebak di tengah-tengah banjir tak jauh dari Kantor Polsek Dua Pitue.

Dalam pesan singkat yang diterima, Agung Rama Setiawan membagikan kondisi terkini, “Saya dan bapak masih di titik banjir, kami masih terkurung banjir di daerah Tanru Tedong, Kecamatan Dua Pitue sebelum Kantor Polsek,” tulisnya, suara harap dan ketabahan terasa dari setiap kata yang ia tulis.

Saat menyampaikan tentang keadaan di lokasi, Agung Rama Setiawan dengan tegas menyatakan bahwa mereka masih bertahan, masih berusaha melakukan yang terbaik untuk warga yang membutuhkan pertolongan. 

Bahkan di tengah bahaya itu, kapolres tidak menyia-nyiakan satu kesempatan pun untuk membantu mengevakuasi warga yang terjebak, “Tadi bapak (Kapolres) masih menyisir jalan, saya ini di belakangnya,” tutur Agung Rama Setiawan.

Sementara itu, di balik layar, tim penyelamat dan relawan terus bergerak, berusaha keras mencari jalan untuk menyelamatkan dua pahlawan yang tak kenal lelah itu. Namun, tantangan besar terus menghadang, air yang terus naik membuat akses semakin sulit.

Di tengah keprihatinan dan kecemasan, doa dari seluruh masyarakat tidak henti-hentinya mengalir, mengiringi setiap langkah tim penyelamat dan menerangi jalan bagi kedua pahlawan yang berjuang di tengah kegelapan banjir. (*)

Dapatkan berita terbaru di Global Katasulsel.com