Sidrap, Global.com — Di perairan Danau Sidenreng di Sidrap, Sulawesi Selatan, istilah “Mallawa Bale” menjadi sorotan utama di kalangan nelayan tangkap ikan. 

Istilah ini memiliki makna yang dalam, yaitu menahan ikan, dan menjadi teknik tangkap ikan terdahsyat yang kerap dilakukan oleh kaum nelayan Bugis di daerah tersebut. 

Saat air danau meluap hingga area persawahan, nelayan memanfaatkan kesempatan ini untuk turun Mallawa Bale di sawah dengan menggunakan jaring panjang, yang dikenal sebagai Bari.

Proses Mallawa Bale ini melibatkan peralatan khusus seperti jaring panjang dan batangan pohon untuk menahan jaring yang telah dipasang. 

Bari diikatkan pada batangan yang ditancapkan di sekitar area persawahan yang tergenang air. 

Nelayan kemudian menunggu dengan sabar hingga air surut, dan ikan-ikan yang terperangkap dalam jaring akan dengan mudah ditangkap.

Salah seorang nelayan berpengalaman dalam Mallawa Bale, Carles, mengungkapkan bahwa ia telah menjalani metode tangkap ikan ini selama puluhan tahun. 

Baginya, Mallawa Bale bukan hanya sebagai tradisi turun-temurun, tetapi juga sebagai cara yang efektif untuk mendapatkan ikan dalam jumlah yang signifikan. 

Bahkan, Carles menegaskan bahwa mereka bisa mendapatkan ikan bahkan saat air masih pasang dengan memasang jebakan.

Saat ini, metode tangkap ikan Mallawa Bale masih terus berlangsung di perairan Danau Sidenreng Sidrap. 

Meskipun air danau masih meluap akibat hujan berkepanjangan, nelayan tetap memanfaatkan kesempatan ini untuk menjalankan teknik tangkap ikan yang telah menjadi bagian dari kehidupan dan tradisi mereka.(*)

Dapatkan berita terbaru di Global Katasulsel.com