Enrekang, Global.com — Ikatan Wartawan Online (IWO) Enrekang, bekerja sama dengan Baznas Enrekang, menggelar pendidikan dan pelatihan (diklat) jurnalistik yang diadakan di Aula Kantor Baznas Enrekang, Rabu, 2 Oktober 2024. Acara ini diikuti oleh Unit Pengumpul Zakat (UPZ) dari 12 kecamatan, plus humas Baznas Enrekang.
Acara ini dibuka secara resmi oleh unsur pimpinan Baznas Enrekang, Dr. Ilham Kadir, yang dalam sambutannya menekankan pentingnya keahlian jurnalistik bagi para pelaku humas dan UPZ dalam menyampaikan informasi yang akurat dan profesional kepada masyarakat.
Ketua PD IWO Enrekang, M. Zulfikar, KHM, dalam pemaparannya menjelaskan maksud dan tujuan dari kegiatan diklat ini.
Menurutnya, pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan jurnalistik para peserta, terutama dalam hal pengumpulan, penulisan, dan penyebaran informasi yang bertanggung jawab.
“Dengan diklat ini, kami berharap para UPZ dan humas dapat memahami bagaimana membuat berita yang tidak hanya informatif tetapi juga relevan, akurat, dan bermanfaat bagi publik,” kata Zulfikar.
Panitia pelatihan menghadirkan pemateri utama, Edy Basri, wartawan senior asal Sidrap.
Dalam materinya, Edy, yang telah lama berkecimpung di dunia jurnalistik, memaparkan berbagai materi penting yang harus dipahami oleh para peserta, mulai dari dasar-dasar jurnalistik hingga teknik menulis berita yang baik.
Eks wartawan Harian Fajar ini menjelaskan bahwa jurnalistik adalah proses mengumpulkan, menulis, mengedit, dan menyebarkan informasi melalui media massa baik cetak, elektronik, maupun digital.
“Tujuan utama jurnalistik adalah memberikan informasi yang akurat, relevan, dan objektif kepada masyarakat,” ujar Edy.
Ia juga menekankan fungsi jurnalistik yang meliputi penyampaian informasi, kontrol sosial, pendidikan, hiburan, dan pembentukan opini publik.
Lebih lanjut, Edy menguraikan karakteristik berita yang baik, yaitu harus berdasarkan fakta, aktual, signifikan, dan unik.
“Berita yang baik juga harus memenuhi prinsip 5W + 1H, yaitu menjawab pertanyaan What (Apa), Who (Siapa), Where (Di mana), When (Kapan), Why (Mengapa), dan How (Bagaimana), ini merupakan unsur-unsur berita yang ideal terjawab dalam berita jurnalistik,” paparnya.
Teknik menulis berita, menurut Edy, sangat penting agar pesan yang ingin disampaikan dapat diterima dengan jelas oleh pembaca.
Edy yang kini menjadi Pimpinan Redaksi (Pimred) Katasulsel.com, selanjutya menjelaskan penggunaan struktur piramida terbalik, di mana informasi paling penting diletakkan di awal berita, serta pentingnya pembuatan judul yang menarik dan lead yang memikat.
Dalam pelatihan ini, peserta juga diperkenalkan pada jenis-jenis berita, mulai dari straight news, feature, hingga investigasi, serta etika jurnalistik yang harus dipegang teguh oleh setiap jurnalis, seperti kebenaran, akurasi, independensi, keadilan, serta tidak menerima suap.
Dengan pelatihan ini, diharapkan para UPZ dan humas Baznas Enrekang dapat menjadi jurnalis yang andal dalam menyampaikan informasi secara profesional dan bertanggung jawab, serta mampu menjawab tantangan jurnalistik di era digital.
Pelatihan ini menjadi langkah penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang jurnalistik di Kabupaten Enrekang.
Peserta juga diharapkan dapat mengaplikasikan ilmu yang didapatkan untuk mendukung tugas-tugas mereka di lapangan, terutama dalam hal penyebaran informasi terkait kegiatan Baznas dan UPZ di daerah masing-masing.(*)
Tinggalkan Balasan