Enrekang, Global.com — Gelaran Pilkada Enrekang semakin menghangat! KPU Enrekang telah menetapkan Pesantren Rahmatul Asri Maiwa sebagai lokasi debat publik antar pasangan calon bupati dan wakil bupati yang akan diselenggarakan pada Minggu, 27 Oktober mendatang.
Namun, lokasi debat ini menimbulkan pro dan kontra. Ismail Jafar, mantan Anggota DPRD Enrekang, yang akrab disapa Odji, menyatakan kekecewaannya.
“Memilih lokasi debat di tempat terpencil sama saja menjauhkan esensi pesta demokrasi dari masyarakat,” ujar Odji.
Odji mengingatkan bahwa debat Pilkada sebelumnya berhasil diselenggarakan di Taman Kota Enrekang yang merupakan lokasi strategis dan mudah diakses oleh masyarakat dari berbagai wilayah di Enrekang.
“Masyarakat harus bisa melihat dan mendengar langsung visi misi para kandidat,” tegas Odji.
Ia juga menyinggung pentingnya pengelolaan dana hibah yang diterima aparat dari Pemerintah Kabupaten Enrekang untuk menjamin kesuksesan dan keamanan pelaksanaan debat.
“Tergantung pada bagaimana aparat keamanan menyikapi dan menyiapkan simulasi yang matang,” tambah Odji.
Odji mengajak semua pihak untuk menjunjung tinggi semangat demokrasi dan menjadikan Pilkada Enrekang ini sebagai ajang yang berlangsung dalam suasana damai.
“Perlu dilakukan upaya mensosialisasikan kepada para pendukung pasangan calon untuk menjunjung tinggi semangat demokrasi,” pesannya.
Masyarakat Enrekang menanti penyelesaian terbaik dari pihak terkait untuk menjamin jalannya debat yang demokratis, aman, dan berdampak positif bagi pemilihan kepala daerah.(ZF)
Tinggalkan Balasan