Global.com, Jakarta — Kapuspen TNI Mayjen TNI Nugraha Gumilar bersama tim gabungan TNI menggelar jumpa pers terkait video viral yang memperlihatkan kekerasan yang dilakukan oleh oknum anggota TNI terhadap anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua. Jumpa pers digelar di Subden Denma Mabes TNI, Jakarta Pusat, pada Senin (25/3/2024).
Mayjen TNI Nugraha Gumilar mengungkapkan bahwa jumpa pers tersebut digelar sebagai bentuk komitmen dan keseriusan TNI dalam menangani masalah kekerasan yang dilakukan oleh oknum anggota TNI di Papua. “Kami hadir sebagai bukti komitmen dan keseriusan TNI terhadap masalah ini,” ujarnya.
Pangdam XVII/Cen Mayjen TNI Izak Pangemanan mengungkapkan bahwa situasi di Papua saat ini sangat tidak menentu dengan aksi brutal KKB yang semakin meningkat. KKB telah melakukan pembunuhan dan pembakaran terhadap rumah warga dan fasilitas umum. “Di tahun 2023 sebanyak 61 orang dibunuh (TNI 26 orang, Polri 3 orang dan warga sipil 32 orang), KKB juga membakar 4 unit sekolah, 1 unit Puskesmas dan 18 rumah warga masyarakat,” ucap Pangdam.
Lebih lanjut, Mayjen TNI Izak Pangemanan menjelaskan bahwa operasi di Papua selalu berusaha menghindari kekerasan dan penanganan konflik selalu diupayakan sesuai dengan harapan masyarakat Papua, serta berstandar internasional. “Setiap permasalahan kami berusaha selesaikan dengan baik, menghindari terjadinya pertumpahan darah, menghindari terjadinya korban-korban yang tidak perlu,” ungkapnya.
Pangdam XVII/Cen menegaskan bahwa TNI akan menindak tegas pelaku yang terlibat dalam kasus penganiayaan oleh oknum prajurit TNI di Papua. “Kita akan usut tuntas permasalahan ini, apa yang terjadi di sana akan menjadi bahan untuk proses hukum nanti. Tidak ada satu pun yang boleh lolos dari kasus ini, semua yang terlibat akan dihukum sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku,” tegasnya.
Mayjen TNI Izak Pangemanan juga menegaskan bahwa perbuatan tersebut tidak dibenarkan, melanggar hukum, dan mencoreng nama baik TNI. Ia meminta maaf kepada seluruh masyarakat Papua dan menegaskan komitmen TNI untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang. “Kami akan meningkatkan terus pengawasan-pengawasan kepada satgas-satgas yang melaksanakan tugas di daerah Papua,” pungkasnya.(*)
Tinggalkan Balasan