foto ilustrasi
Sidrap, Global.com — Sudah sekian lama, masyarakat di Tanatoro, Desa Tana Toro, Kecamatan Pitu Riase, Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap), Sulawesi Selatan, harus menghadapi keterisoliran akibat terputusnya jembatan utama yang menghubungkan Dusun 7 Cilallang dan Dusun 1 Tana Toro.
Jembatan yang menjadi akses vital bagi 156 kepala keluarga atau sekitar 382 jiwa penduduk di dua dusun itu dilaporkan hanyut terseret banjir bandang beberapa waktu lalu.
Putusnya jembatan itu mengharuskan penduduk setempat mencari solusi dengan menggunakan rakit sementara sebagai sarana utama untuk menyeberangi sungai yang memisahkan kedua dusun tersebut.
Hal ini membuat akses menuju fasilitas publik seperti sekolah, puskesmas, dan pasar menjadi sangat terbatas, mempengaruhi kehidupan sehari-hari masyarakat.
Menurut keterangan Risna (34), warga setempat, jembatan yang terputus ini telah mengakibatkan gangguan serius terhadap kegiatan ekonomi dan sosial mereka.
“Kami merasa terisolasi sejak jembatan itu hanyut. Transportasi menjadi sulit, terutama untuk membawa hasil pertanian dan memenuhi kebutuhan sehari-hari,” ungkap Risna, diamini keluarganya, Rabu, 3 Juli 2024
Sementara itu, pemuda bernama Ahmad Suleman, berharap agar pemerintah daerah segera melakukan langkah cepat mengatasi keluhan warga tersebut.
“Paling tidak ada jembatan darurat dulu dibangun sambil menunggu anggaran perbaikan atau pembangunan jembatan yang baru,” kata Ahmad (*)
Tinggalkan Balasan