Sidrap, Global.com – Wabah Demam Berdarah Dengue (DBD) mengkhawatirkan di Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan.
Saat ini, tercatat peningkatan yang signifikan selama periode Januari hingga Juli 2024.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Diskes) Sidrap, jumlah pasien yang dirawat di berbagai Puskesmas menunjukkan penyebaran yang tidak merata.
Puskesmas Pangkajene mencatatkan jumlah pasien tertinggi dengan 77 orang, diikuti oleh Puskesmas Bilokka dengan 57 orang, dan Puskesmas Amparita dengan 71 orang.
Sementara itu, beberapa Puskesmas lainnya seperti Puskesmas Lawawoi dengan 43 orang dan Puskesmas Empagae dengan 16 orang, juga mengalami peningkatan signifikan dalam kasus DBD.
Menurut Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan KB Sidrap, Dr. Ishak Kenre, SKM, MKes, kondisi ini memerlukan perhatian serius dalam upaya pencegahan dan penanggulangan lebih lanjut.
“Kami terus mengintensifkan upaya pencegahan, termasuk kampanye penyuluhan tentang pembersihan lingkungan untuk mengurangi populasi nyamuk Aedes aegypti sebagai vektor penyakit DBD,” ujar Dr. Ishak, Jumat, 12 Juli 2024.
Diskes Sidrap juga mencatat bahwa dari Januari hingga Juli 2024, total pasien yang pernah dan sedang dirawat mencapai 300 orang.
Meskipun angka ini menunjukkan tren yang cenderung menurun sejak puncak kasus pada bulan Juni, upaya pencegahan terus dilakukan untuk mengurangi risiko penyebaran lebih lanjut di masyarakat.
Dalam menghadapi situasi ini, Diskes Sidrap mengimbau masyarakat untuk aktif dalam mengelola lingkungan sekitar rumah demi mencegah berkembangnya jentik-jentik nyamuk pembawa virus DBD.
Upaya kolaboratif antara pemerintah daerah, tenaga medis, dan masyarakat diharapkan dapat meminimalkan dampak dari wabah ini.(*)
Tinggalkan Balasan