Jakarta, Global.com — Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Prof. Dr. Zudan Arif Fakrulloh menegaskan pentingnya transformasi digital dalam pemerintahan di era modern ini.
Menurutnya, penerapan digitalisasi dalam pelayanan publik adalah suatu keharusan, bukan sekadar pilihan.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Prof. Zudan saat bertemu dengan pejabat dan staf penyelenggara Digital Signature dari Badan Sertifikasi Elektronik (BSrE) Badan Sandi dan Siber Negara (BSSN) di Jakarta akhir pekan lalu.
“Digitalisasi bukan lagi pilihan, tapi kebutuhan. Pemerintah harus lincah dan adaptif dalam menghadapi transformasi digital ini,” ujar Prof. Zudan Arif Fakrulloh.
Dia menjelaskan bahwa digital signature atau tanda tangan elektronik (TTE) saat ini menjadi pemacu utama digitalisasi dalam pelayanan publik.
Prof. Zudan mengatakan, langkah yang diambilnya di Sulsel adalah mempercepat penerbitan TTE bagi pejabat Aparatur Sipil Negara (ASN) agar proses pelayanan tidak lagi terhambat oleh birokrasi yang rumit dan memakan waktu lama.
“Melalui pendekatan kesadaran kolektif, kita berupaya bersama-sama memperbaiki sistem. Dulu, proses surat menyurat bisa berhari-hari hanya karena menunggu pimpinan yang keluar daerah. Dengan tanda tangan elektronik, kita meninggalkan cara lama dan beralih ke digital signature,” jelasnya.
Prof. Zudan juga menambahkan bahwa dengan adanya tanda tangan elektronik, pimpinan atau kepala dinas dapat menandatangani surat kapan saja dan di mana saja. Hal ini tentunya akan mempercepat pelayanan dan meningkatkan kepuasan masyarakat.
“Ke depan, kita akan memperluas penggunaan digital signature, termasuk untuk kepala sekolah,” tegasnya.
Inisiatif ini diharapkan dapat membawa perubahan positif dalam birokrasi dan meningkatkan efisiensi pelayanan publik di Sulsel. (*)
Tinggalkan Balasan