Sidrap, Global.com – MTsN 2 Sidrap mengadakan kegiatan Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka pada hari Minggu 22 September 2024 di Aula Serbaguna MTsN 2 Sidrap jalan Masjid Agung nomor 2 Kelurahan Lakessi Kecamatan Maritengngae Kabupaten Sidrap. Kegiatan ini dihadiri oleh puluhan guru MTsN 2 Sidrap.

Workshop IKM MTsN 2 Sidrap ini dibuka langsung oleh Kakan Kemenag Kabupaten Sidrap Dr. Muhammad Idris Usman. Dalam sambutannya Muhammad Idris Usman mengungkapkan bahwa apapun istilah dari suatu kurikulum, eksistensi ataupun semangat pendidik atau guru lah yang jadi penentu. “Apapun namanya atau nomenklatur dari suatu kurikulum, eksistensi atau semangat pendidiklah yang menentukan” tutur Muhammad Idris.

Muhammad Idris Usman juga mengungkapkan bahwa seiring semakin canggihnya perkembangan teknologi yang sekarang sering disebut teknologi AI (Artificial Intelligence) yang banyak dianggap akan menggantikan peran seorang dosen atau guru, menurut kakan Kemenag Sidrap tidaklah benar, karena menurut dosen atau Anregurutta yang ia tempati menimba ilmu, metode pembelajaran itu memang penting dari sebuah materi pembelajaran, tetapi metode pembelajaran tidak akan bermanfaat atau berjalan dengan baik bila tidak adanya seorang guru.

“Awalnya dengan adanya teknologi AI diprediksi akan menggantikan seorang dosen, namun saya mengingat pesan Anregurutta bahwa metode pembelajaran itu lebih penting dari sebuah materi pembelajaran, tetapi metode pembelajaran dan seterusnya tidak akan bermanfaat jika tidak ada seorang guru”. Ucap Muhammad Idris Usman.

Muhammad Idris Usman dalam sambutannya juga sempat menjelaskan ada 3 tipe manusia. yaitu manusia daun, manusia ranting, dan manusia akar. Manusia daun adalah manusia musiman yang disaat musim berganti maka akan gugur, tidak bisa menghadapi turbulansi atau tantangan hidup. Lalu manusia ranting adalah manusia yang lebih kuat yang mampu menghadapi goncangan angin. Sementara yang terakhir adalah manusia akar, adalah manusia yang tidak pernah kelihatan tapi mampu menjadi penopang kehidupan ranting dan daun.

“Ada 3 tipe-tipe manusia yaitu manusia daun, manusia ranting, dan manusia akar. Manusia daun adalah manusia musiman yang ketika musim berganti maka akan gugur karena tidak bisa menghadapi turbulansi dan tantangan kehidupan, tidak punya pertahanan hidup. Manusia ranting adalah manusia yang lebih kuat bisa menahan goncangan angin, dan yang terakhir manusia akar adalah manusia yang tidak pernah kelihatan tapi menjadi penopang kehidupan ranting dan daun”. tutur Kakan Kemenag Sidrap.

Muhammad Idris Usman melengkapi sambutannya dengan mengungkapkan bahwa manusia akar ini bisa jadi adalah bawahan, tugasnya tak terlihat tapi ketika ada turbulansi dia yang memberi kita nasehat yang bisa menguatkan, dan itu biasanya ada pada istri atau pun keluarga. “manusia akar ini bisa jadi bawahanta, tugasnya tidak kelihatan tapi ketika ada turbulansi dia yang kasiki nasehat yang menguatkan, misalnya istrita dan anak-anakta atau keluargata” tutup Kakan Kemenag Sidrap.(Humas MTsN 2 Sidrap)

Dapatkan berita terbaru di Global Katasulsel.com