Sidrap, Global.com – Di bawah terik matahari Sabtu pagi (1/2/2025), deru suara cangkul dan semangat gotong royong menggema di sepanjang Jalan Poros Rappang – Pangkajene, Kelurahan Kadidi, Kecamatan Panca Rijang, Sidrap. Puluhan orang berbaju loreng, berseragam kepolisian, dan berpakaian santai turun ke saluran irigasi, bahu-membahu membersihkan tumpukan sampah dan rumput liar yang mengancam kelancaran aliran air.
Aksi bersih-bersih ini digagas oleh Koramil 1420-06/Panca Rijang yang di pimpin Bati Tuud Ramil 1420-06/Panca Rijang sebagai langkah antisipasi mencegah banjir dan penyebaran penyakit akibat genangan air. Kegiatan ini bukan hanya inisiatif TNI, tetapi juga melibatkan berbagai elemen masyarakat, mulai dari aparat pemerintah hingga warga sekitar.
Di lokasi, tampak personel Koramil 1420-06/Panca Rijang bekerja sama dengan Lurah Kadidi beserta staf, personel Polsek Panca Rijang, petugas Puskesmas Rappang, serta mahasiswa KKN UIN Alauddin Makassar. Tak ketinggalan, tokoh masyarakat (Tomas), tokoh agama (Toga), dan tokoh pemuda (Toda) turut ambil bagian.
Lurah Kadidi menyampaikan apresiasi atas kepedulian semua pihak. “Bersihnya lingkungan kita hari ini adalah hasil kerja sama yang luar biasa. Semoga kegiatan seperti ini menjadi budaya untuk menjaga kebersihan dan kesehatan masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, personel Koramil menegaskan bahwa kerja bakti ini bukan sekadar membersihkan lingkungan, tetapi juga membangun kesadaran bersama tentang pentingnya kebersihan dan pencegahan bencana.
Warga setempat menyambut baik kegiatan ini. Menurut Kepala Lingkungan Makkawarue, saluran irigasi yang tersumbat sering kali menjadi penyebab genangan air yang berujung pada munculnya penyakit seperti demam berdarah. Dengan adanya kerja bakti ini, aliran air kembali lancar, dan risiko banjir bisa diminimalisir.
Selain itu, keterlibatan mahasiswa KKN UIN Alauddin Makassar menjadi bukti bahwa kepedulian terhadap lingkungan adalah tanggung jawab bersama. “Kami bangga bisa terlibat dan belajar langsung dari para aparat serta masyarakat tentang arti gotong royong,” kata salah satu mahasiswa.
Kegiatan seperti ini diharapkan terus berlanjut, tidak hanya saat ada ancaman banjir, tetapi sebagai rutinitas untuk menjaga kebersihan lingkungan. TNI bersama masyarakat berkomitmen menjadikan kerja bakti sebagai agenda rutin, demi Sidrap yang lebih bersih, sehat, dan terbebas dari ancaman bencana.
Dengan semangat gotong royong, kerja bakti ini menjadi bukti nyata bahwa sinergi antara aparat dan masyarakat adalah kunci utama dalam menciptakan lingkungan yang lebih baik. (*)
Tinggalkan Balasan