Example 650x100

Sidrap, Global.com – Kampus Universitas Ichsan Sidenreng Rappang (Unisan Sidrap), di Pangkajene, kembali memanas.

Kali ini, mahasiswa di kampus tersebut turun menggelar demonstrasi. Mereka mendesak pihak kampus agar lebih transparan dan tegas terhadap oknum dosen yang belakangan ini ramai disebut-sebut dalam dugaan kasus asusila.

Bukan hanya itu, mahasiswa juga mendesak Rektor dan Dosen di Unisan untuk tidak melakukan menakut-nakuti mahasiswa dalam menentang aksi asusila yang dianggapnya mencoreng citra kampus.

Pemantuan media, puluhan mahasiswa dari aliansi organisasi mahasiswa (Internal Unisan Sidrap) menyampaikan tuntutannya, di kampus, Jumat, 25 April 2025.

Koordinator Aksi, Yoga, menyatakan dengan tegas tuntutan mahasiswa tersebut. Ia juga mengakui, jumlah mahasiswa yang datang berunjuk rasa, jauh dari perkiraan karena menduga ada intimidasi.

“Kami manduga ada bentuk komunikasi dari beberapa dosen yang mengarah pada bentuk intimidasi. Makanya rekan-rekan kami terbatas,” ungkap Yoga dalam orasinya.

Massa aksi membawa spanduk bertuliskan “Pecat Pelaku Asusila” dan “KBM Ichsan Mengecam Tindakan Asusila”.

Menanggapi aksi tersebut, Rektor Unisan Sidrap, Dr Darnawati, menepis tudingan soal adanya tekanan atau ancaman kepada mahasiswa.

“Kami terbuka terhadap aspirasi. Kalau ada dosen memberi nasihat, itu bukan bentuk tekanan, tapi bagian dari hubungan akademik yang wajar,” ujarnya saat dikonfirmasi usai aksi.

Ia juga menambahkan, setiap dugaan pelanggaran akan diproses sesuai prosedur internal yang berlaku, termasuk pelaporan resmi ke Yayasan sebagai pihak yang berwenang dalam pengambilan keputusan akhir.

Di balik aksi ini, mahasiswa menyuarakan keprihatinan yang lebih besar: tentang ruang aman untuk berekspresi di lingkungan akademik.

Yoga menyebut, jika potensi intimidasi kembali terjadi, mereka siap membuka data dan menggelar aksi lanjutan. (*)