Kategori
Presisi Polri

Personel Sat Lantas Polres Sidrap Lakukan Pengalihan Arus Akibat Banjir di Salo Mallori dan Padangloang

KATASULSEL.COM, SIDRAP – Personel Satuan Lalulintas Polres Sidrap Polda Sulsel melakukan Pengalihan arus lalu lintas akibat banjir yang melanda Desa Salo Mallori  dan Padangloang, Kecamatan Dua Pitue, Kab. Sidrap. Jumat, 03 Mei 2024 Pukul 15.00 Wita.

Kapolres Sidrap AKBP Erwin Syah, S.I.K.M.H melalui Kasat Lantas Polres Sidrap AKP Nawir Eming, SE mengatakan bahwa, Pengalihan arus lalu lintas di jalan Trans Provinsi atau Jalan Poros Sidrap – Wajo dilakukan akibat banjir yang mencapai diatas Lutut orang dewasa. 

“Pengalihan arus lalu lintas dilakukan oleh Personel Satuan Lalulintas Polres Sidrap mengingat Jalan Trans Provinsi Sidrap – Wajo untuk sementara belum bisa di lalui. Sehingga dari itu, untuk menghindari kemacetan panjang maka pengendara dialihkan demi mewujudkan Keamanan, Keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas (Kamseltibcar lantas)”, Ujar Kasat. 

Kasat Lantas Polres Sidrap AKP Nawir Eming menghimbau kepada seluruh pengendara yang akan melewati Kabupaten Sidrap untuk selalu berhati-hati dan mengutamakan keselamatan mengingat intensitas hujan belum reda.

“Jadi pengendara yang akan melakukan perjalan ke Kab. Wajo dari Parepare, maka di alihkan dulu ke Kota Pangkajene Sidrap lalu menuju ke Kab. Soppeng dan tembus ke kab. Wajo. Sementara Arus Kendaraan dari arah Wajo-Palopo dialihkan melewati Kab. Soppeng – Kota Pangkajene Sidrap lalu Menuju Parepare”, Terangnya.

Kategori
Sidrap

Danramil 1420-05/Dua Pitue Bersama Babinsa Desa Salomallori dan BPBD Evakuasi Warga Akibat Banjir

KATASULSEL.COM, SIDRAP – Bersama BPBD Sidenreng Rappang, Danramil 1420-05/Dua Pitue Letda Inf Murjalil dan Babinsa Desa Salomallori Serda Syamparaja terjun langsung mengevakuasi warga akibat Banjir di Desa Salomallori Kecamatan Pitu Riase Kabupaten Sidenreng Rappang, Jumat (03/05/24).

Kegiatan evakuasi warga ini merupakan dukungan penuh kepada BPBD Sidenreng Rappang dan sesuai instruksi dan perintah langsung dari Dandim 1420/Sidrap Letkol Inf Andika Ari Prihantoro, SE., M.I.Pol., untuk seluruh Babinsa jajaran turun langsung kelapangan untuk memantau dan mengevakuasi warga yang terdampak banjir di masing masing wilayah binaan.

Danramil bersama Babinsanya bergerak cepat mengevakuasi warga yang terdampak banjir dan terjebak dirumah masing masing dikarenakan masih banyak warga yang terjebak dikarenakan air semakin meninggi.

Danramil 1420-05/Dua Pitue Letda Inf Murjalil mengatakan “Hari ini wilayah kami rata rata terdampak banjir akibat curah hujan yang meningkat, untuk itu saya dan Babinsa saya bersama BPBD dan stakeholder terkait serta relawan bergerak cepat untuk mengevakuasi warga ke tempat lebih aman,” tegasnya.

“Kantor Koramil kami pun terkena dampak dari banjir yang sudah mencapai 1 meter lebih, tapi saya sudah perintahkan seluruh jajaran Babinsa saya terjun langsung ke wilayah masing masing yg terkena dampak, kita upayakan semuanya selamat dan tidak ada korban jiwa,” kata Danramil.

Kami akan terus berupaya dengan peralatan yang sudah ada untuk evakuasi warga, warga yang paling utama dulu dievakuasi setelah itu barang barang berharga lainnya,” harapnya.(*)

Kategori
HEADLINE

Banjir Sidrap, Petani Panen Lebih Awal Demi Hindari Kerugian Besar

Sidrap Banjir akibat luapan air danau sidenreng dan tempe, berdampak pada petani di Sidrap.

Di Kecamatan Panca Lautang saja, terdapat ratusan haktare lahan persawahan yang ikut terendam banjir.

Tentu saja, tanaman padi yang terlanjur terendam banjir itu, berpotensi rusak. Karenanya, satu-satunya jalan, tanaman harus dipanen lebih awal

“Mestinya belum bisa dipanen, tapi daripada rugi besar, mending dipanen cepat saja, keluh petani bernama Ladalle, Senin, 9 Januari 2023

Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sidrap mencatat, sebanyak 772 haktera lahan pertanian terendam banjir di dua kecamatan, yakni Kecamatan Panca Lautang dan Tellu Limpoe.

Rinciannya, ada 310 haktera lahan pertanian terendam banjir di Kelurahan Wette’e, Kecamatan Panca Lautang dengan jumlah kerugian petani mencapai Rp620 juta.

Sementara di Kecamatan Tellu Limpoe, tepatnya di Desa Teteaji sebanyak 85 hektare dan Desa Polewali 327 haktare terendam banjir.(*)