Kategori
Makassar

Bone, Soppeng dan Sidrap Berkontribusi Cetak Sawah Baru 583 Hektare

Foto ilustrasi

Makassar, katasulsel.com — Sulawesi Selatan (Sulsel) terus berjuang untuk mencapai swasembada pangan. Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (DTPH-Bun) Provinsi Sulawesi Selatan menargetkan mencetak sawah baru seluas 583 hektare (ha) pada 2025.

“Upaya tersebut untuk mendukung program ketahanan pangan nasional sekaligus mendorong Program Makan Bergizi Gratis (MBG),” ujar Pelaksana Tugas (Plt) Kepala DTPH-Bun Sulawesi Selatan, Uvan Nurwahidah, di Makassar, Senin.

Lokasi yang berpeluang untuk cetak baru sudah dipetakan, yaitu di wilayah sekitar Luwu baik Luwu, Luwu Utara dan Luwu Timur karena lahannya masih cukup luas.

“Selain itu juga terdapat di wilayah Kabupaten Bone, Sidrap dan Soppeng,” jelas Uvan.

Bone, Soppeng, dan Sidrap diharapkan menjadi “lumbung padi” baru di Sulawesi Selatan. Ketiga kabupaten ini memiliki potensi lahan yang luas dan cocok untuk dijadikan sawah baru.

Program cetak sawah baru ini adalah bentuk kerja sama antara Kementerian Pertanian dan TNI untuk mendukung swasembada pangan nasional.

“Program cetak sawah masuk dalam program upaya khusus peningkatan produksi padi, jagung dan kedelai. Kegiatan tersebut sudah dimulai sejak 2015 dan hingga saat ini,” jelas Uvan.

“Program cetak sawah baru tersebut untuk menjaga laju produksi padi sekaligus menjadi ketersediaan beras,” tambahnya.

“Apalagi wilayah Sulsel merupakan penyangga pangan nasional terbesar keempat setelah Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah,” ujar Uvan.

Semoga program cetak sawah baru ini dapat berjalan lancar dan mencapai target yang ditetapkan. Hal ini akan berdampak positif bagi ketahanan pangan nasional dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Sulawesi Selatan. (*)

Kategori
Makassar

Ketua Umum LIDMI Ajak Mahasiswa STIBA Makassar Berkontribusi dalam Politik di Indonesia

KATASULSEL.COM, MAKASSAR – Ketua Umum PP LIDMI Asrullah, SH., MH menyebutkan tiga aspek keresahan yang diangkat sebagai panggilan mendesak untuk mahasiswa dalam konteks tugas ideologi dan sejarah mereka.

“Mahasiswa saat ini berada dalam kondisi yang menantang, di mana mereka menghadapi tantangan besar dalam tugas ideologi. Kondisi ini bisa digambarkan sebagai titik nadir ketidakberdayaan, di mana mahasiswa yang seharusnya menjadi penjaga moral dan penghalang bagi penguasa dan kekuasaan, ternyata menghadapi berbagai hambatan,” kata Asrullah dalam Kuliah Perdana STIBA Makassar, Senin (29/1/2024).

Dalam sejarah Indonesia, khususnya, pemuda, yang sebagian besar adalah mahasiswa, telah memainkan peran utama dalam perjuangan untuk kemerdekaan.

“Mahasiswa saat ini untuk mengambil peran moral sebagai pemuda yang akan mendorong perubahan dalam sistem yang ada. Mahasiswa harus memahami bahwa mereka memiliki kekuatan moral yang bisa menjadi cerminan bagi pemuda masa kini,” terangnya.

Asrullah mengingatkan tentang pentingnya mahasiswa memahami sejarah perjuangan bangsa. Ia mengacu pada buku yang ditulis oleh Andi Rahmat tentang gerakan yang berasal dari masjid dan perlawanan terhadap Orde Baru.

“Gerakan ini mewakili salah satu episode penting dalam sejarah kemahasiswaan di mana puluhan ribu mahasiswa berkumpul di Masjid Al Azhar untuk menyuarakan koreksi terhadap rezim Orde Baru. Ini adalah gerakan ekstraparlemen yang mencoba mengkoreksi kesalahan-kesalahan yang kronis dalam pengelolaan negara,” pungkasnya.

Asrullah menyebutkan bahwa gerakan ini dianggap konstitusional karena sesuai dengan konstitusi, meskipun konstitusi saat itu mungkin diinterpretasikan secara monolitik oleh penguasa.

“Saya mengajak para mahasiswa untuk mengembalikan kesadaran akan sejarah ini dan memahami bahwa mereka memiliki peran penting dalam mengawasi dan mengoreksi pembangunan negara,” harapnya.

Mahasiswa Doktor Hukum UNHAS tersebut menekankan pentingnya gerakan berbasis keislaman yang mendukung nilai-nilai intelektualitas dan kesadaran kebangsaan.

“Gabungan antara intelektualitas, kesadaran kebangsaan, dan semangat keislaman akan menjadi solusi bagi berbagai persoalan yang dihadapi oleh masyarakat saat ini. Mahasiswa, terutama mereka yang berasal dari lingkar dakwah mahasiswa Indonesia, harus menyadari pentingnya penggabungan tiga nilai ini untuk menciptakan perubahan yang positif dalam masyarakat,” tegasnya.

Kuliah Perdana ini juga menghadirkan pemateri Senator Sulsel A.M Iqbal Parewangi dan Ustaz Ikhwan Abdul Jalil, yang diharapkan acara ini dapat memberikan inspirasi dan pemahaman yang lebih baik kepada mahasiswa tentang peran penting umat Islam dalam dunia politik Indonesia.

Laporan: Humas STIBA
Editor: Admin MDcom

Kategori
Enrekang

Asri Siap Berkontribusi untuk Kemajuan Enrekang 

Katasulsel.com, Enrekang — Asri, seorang putra daerah, memutuskan untuk maju sebagai calon anggota DPRD Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan dari Dapil 3 yang meliputi Kecamatan Alla, Curio, Baroko, dan Masalle. Asri mengusung tagline “Peduli Ummat, Melayani Rakyat” dalam pencalonannya sebagai bentuk komitmennya untuk memperjuangkan kepentingan rakyat.

Meskipun lebih banyak berkarir sebagai Aparatur Sipil Negeri (ASN) di Kabupaten Sidrap, Asri tak pernah melupakan daerah kelahirannya, Enrekang. Ia seringkali “pulkam” (pulang kampung) untuk bersilaturahmi dengan masyarakat, terutama rekan dan sahabat-sahabatnya. Asri juga pernah menempuh pendidikan dasar hingga menengah di Enrekang, yang membuatnya memiliki ikatan emosional yang kuat dengan daerah tersebut.

Asri memiliki banyak rekan, sahabat, dan sanak keluarga yang tersebar di daerah Kecamatan Alla, Curio, Baroko, dan Masalle, yang berharap agar Asri dapat memperjuangkan kepentingan rakyat melalui lembaga legislatif periode mendatang. Dengan komitmen dan pengalaman yang dimilikinya, Asri berharap dapat memberikan kontribusi yang nyata untuk kemajuan Enrekang dan masyarakatnya.

Selain itu, Asri juga memiliki pengalaman sebagai pejabat senior yang banyak bergelut untuk pendapatan keuangan daerah di lingkup Pemkab Sidrap, yang menambah kredibilitasnya sebagai calon anggota DPRD Kabupaten Enrekang. Berangkat dari keahliannya itu, ia bertekad untuk berkontribusi maksimal dalam hal peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Enrekang dan peningkatan kapasitas keuangan Pemerintah Desa melalui bagi hasil Pajak Daerah/retribusi Daerah untuk pemerintah desa. 

Dalam pencalonannya, Asri juga akan memberikan perhatian khusus pada tiga hal, yaitu pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat atau ummat

Asri berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Enrekang dengan memperjuangkan anggaran yang cukup untuk pembangunan sekolah dan pelatihan guru. Selain itu, ia juga akan memperjuangkan akses kesehatan yang terjangkau dan berkualitas untuk masyarakat Enrekang, dengan memperjuangkan anggaran yang cukup untuk pembangunan puskesmas dan perekrutan tenaga medis.

Asri juga akan memperjuangkan pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui program-program yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, seperti pengembangan usaha kecil dan menengah, pembangunan infrastruktur yang mendukung pertumbuhan ekonomi, dan pelatihan keterampilan untuk masyarakat.

Dengan visi dan misi yang jelas, serta pengalaman dan komitmen yang dimilikinya, Asri siap untuk memperjuangkan kepentingan rakyat Enrekang melalui lembaga legislatif periode mendatang.(*)

Kategori
Sidrap

Babinsa Desa Lasiwala Berkontribusi di Pelatihan Tanggap Bencana Skala Lokal

Katasulsel.com,Sidrap — Pada hari Senin, tanggal 23 Oktober 2023 pukul 09.00 WITA, Desa Lasiwala, Kecamatan Pituriawa, Kabupaten Sidrap menjadi tuan rumah Pelatihan Tanggap Bencana Skala Lokal yang diselenggarakan oleh BPBD Sidrap.

Acara ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting dalam pemerintahan dan komunitas setempat, termasuk Kepala Dinas PMDPPA, Kepala Dinas BPBD Sidrap, Camat Pituriawa, Ketua BPD Desa Lasiwala, dan Kepala Desa Lasiwala.

Yang menarik perhatian adalah kehadiran Babinsa Desa Lasiwala, Serma Muh Bakri. Kehadirannya dalam acara ini menunjukkan betapa pentingnya peran Babinsa dalam mempersiapkan dan melindungi komunitas mereka dalam menghadapi bencana.

Pelatihan ini dirancang untuk memberikan wawasan dan keterampilan yang diperlukan untuk merespons dan mengelola situasi bencana di tingkat lokal. Dengan melibatkan Babinsa dan tokoh masyarakat lainnya, pelatihan ini memastikan bahwa komunitas setempat memiliki akses ke pengetahuan dan sumber daya yang diperlukan untuk merespons secara efektif dalam situasi bencana.

Tentu saja! Keterlibatan Anggota Koramil dalam acara seperti ini bukan hanya menunjukkan dukungan mereka terhadap komunitas, tetapi juga membantu membangun hubungan yang lebih dekat dan saling menghargai antara militer dan masyarakat. Ini adalah aspek penting dari pelayanan publik dan komunitas yang sehat.(*)