Kategori
Makassar

Wabup Soppeng Hadiri Pelantikan Bupati Dan Wakil Bupati Serta Ketua TP-PKK Jeneponto 2025-2030

Makassar, Katasulsel.com – Wakil Bupati Soppeng, Ir. Selle KS Dalle menghadiri pelantikan Bupati Jeneponto dan Wakil Bupati Jeneponto masa periode 2025-2030 oleh Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirmam Sulaiman di Ruang Pola Kantor Gubernur Sulsel, Jalan Urip Sumoharjo, Jumat 21 Maret 2025. 

Paris Yasir resmi dilantik sebagai Bupati Jeneponto dan Islam Iskandar sebagai Wakil Bupati Jeneponto untuk periode 2025-2030. Pelantikan tersebut dihadiri oleh jajaran pemerintah daerah, tokoh masyarakat, dan keluarga kedua pejabat yang dilantik.

Setelah pembacaan Surat Keputusan (SK), pengambilan sumpah jabatan, penandatanganan berita acara/pakta integritas, dilanjutkan dengan pemasangan tanda pangkat jabatan dan penyerahan SK Mendagri.

Dalam sambutannya, Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, mewakili Presiden Republik Indonesia, secara resmi melantik H. Paris Yasir, SE., MM. sebagai Bupati Jeneponto dan Islam Iskandar, SE. sebagai Wakil Bupati Jeneponto berdasarkan keputusan Menteri Dalam Negeri. Gubernur menekankan pentingnya integritas dan tanggung jawab dalam menjalankan amanah kepemimpinan selama periode 2025-2030.

Wakil Bupati Soppeng, Ir. Selle KS Dalle, menyampaikan ucapan selamat kepada pasangan Bupati dan Wakil Bupati Jeneponto yang baru dilantik. Beliau berharap kepemimpinan mereka akan membawa kemajuan dan kesejahteraan bagi masyarakat Jeneponto. 

Semoga periode kepemimpinan ini ditandai dengan kinerja yang baik dan penuh dedikasi untuk membangun Jeneponto yang lebih baik. Pelantikan ini diharapkan menjadi momentum baru bagi Jeneponto untuk mencapai kemajuan yang lebih pesat di berbagai sektor.

Kategori
Wajo

Pasar Sentral Sengkang Wajo Menggeliat, Warga Sidrap, Enrekang, Soppeng, dan Bone Serbu Jelang Lebaran

Wajo, katasulsel.com — Pasar Sentral Sengkang, Wajo, jantung perdagangan di “Kota Sutra”, kembali hidup.

Dari pagi buta hingga malam tiba, suara langkah kaki bercampur riuh tawar-menawar memenuhi udara.

Warga dari daerah tetangga, seperti; Sidrap, Enrekang, Soppeng, hingga Bone berbondong-bondong datang. Ini bukan sekadar tradisi, ini ritual tahunan jelang lebaran.

Pasar ini memang seperti magnet. Ada sesuatu yang membuatnya selalu dirindukan.

Mungkin karena kehangatan interaksi di antara para pedagang dan pembeli. Atau mungkin karena aroma khas kue-kue tradisional yang menyeruak dari lapak-lapak kecil. Siapa yang tahu pasti?

Siti, seorang ibu rumah tangga dari Sidrap, sudah tiga tahun berturut-turut datang ke sini jelang lebaran.

“Baju di sini modelnya bagus-bagus, harganya juga lebih murah dibanding di tempat lain,” katanya sambil memegang kain sutra berwarna biru muda.

Ia bercerita, setiap kali ke Sengkang, ia selalu membeli kain sutra untuk dijahit menjadi baju baru bagi keluarganya.

“Kalau bukan lebaran, kapan lagi pakai yang spesial,” tambahnya dengan senyum tipis.

Di sudut lain pasar, seorang pedagang kue bernama Pak Basri sibuk melayani pembeli.

“Ini memang musim panen rezeki bagi kami,” ujarnya sambil membungkuskan kue kering untuk seorang pelanggan.

Ia mengaku, omzetnya bisa naik tiga kali lipat dibanding hari-hari biasa. “Orang-orang suka beli dalam jumlah banyak untuk suguhan tamu saat lebaran,” jelasnya.

Namun, di balik keramaian ini, ada cerita lain. Bagi sebagian pedagang, momen ini juga menjadi peluang untuk memperkenalkan produk-produk lokal khas Wajo.

Misalnya saja tenun sutra Sengkang yang sudah terkenal hingga ke luar daerah.

“Kami ingin orang-orang tahu bahwa Sengkang bukan cuma tempat belanja, tapi juga pusat budaya,” kata Ibu Nurhayati, seorang pengrajin kain tenun.

Ada yang menarik dari pasar ini. Ia tak sekadar tempat transaksi, tapi juga ruang sosial.

Orang-orang bertemu, berbincang, saling bertukar kabar. Seperti sebuah panggung besar di mana setiap orang memainkan perannya masing-masing.
Pedagang dengan sapaan ramahnya, pembeli dengan antusiasme mereka.

Dan meski panas terik sering kali menyengat kulit, tak satu pun tampak mengeluh.

Semua sibuk dengan urusan masing-masing, seakan waktu berjalan lebih cepat di sini.

Pasar Sentral Sengkang bukan hanya tentang barang dagangan. Ia adalah cerminan semangat masyarakatnya.

Sebuah tempat di mana tradisi dan modernitas bertemu, di mana lebaran bukan sekadar perayaan, tapi juga pengingat akan pentingnya kebersamaan.

Jelang hari raya, pasar ini menjadi saksi betapa hidup bisa begitu sederhana namun penuh makna.

Di balik hiruk-pikuknya, ada cerita-cerita kecil yang menyentuh hati. Dan mungkin itulah yang membuat Pasar Sentral Sengkang tak pernah kehilangan pesonanya.(*)

Kategori
Makassar

Bone, Soppeng dan Sidrap Berkontribusi Cetak Sawah Baru 583 Hektare

Foto ilustrasi

Makassar, katasulsel.com — Sulawesi Selatan (Sulsel) terus berjuang untuk mencapai swasembada pangan. Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (DTPH-Bun) Provinsi Sulawesi Selatan menargetkan mencetak sawah baru seluas 583 hektare (ha) pada 2025.

“Upaya tersebut untuk mendukung program ketahanan pangan nasional sekaligus mendorong Program Makan Bergizi Gratis (MBG),” ujar Pelaksana Tugas (Plt) Kepala DTPH-Bun Sulawesi Selatan, Uvan Nurwahidah, di Makassar, Senin.

Lokasi yang berpeluang untuk cetak baru sudah dipetakan, yaitu di wilayah sekitar Luwu baik Luwu, Luwu Utara dan Luwu Timur karena lahannya masih cukup luas.

“Selain itu juga terdapat di wilayah Kabupaten Bone, Sidrap dan Soppeng,” jelas Uvan.

Bone, Soppeng, dan Sidrap diharapkan menjadi “lumbung padi” baru di Sulawesi Selatan. Ketiga kabupaten ini memiliki potensi lahan yang luas dan cocok untuk dijadikan sawah baru.

Program cetak sawah baru ini adalah bentuk kerja sama antara Kementerian Pertanian dan TNI untuk mendukung swasembada pangan nasional.

“Program cetak sawah masuk dalam program upaya khusus peningkatan produksi padi, jagung dan kedelai. Kegiatan tersebut sudah dimulai sejak 2015 dan hingga saat ini,” jelas Uvan.

“Program cetak sawah baru tersebut untuk menjaga laju produksi padi sekaligus menjadi ketersediaan beras,” tambahnya.

“Apalagi wilayah Sulsel merupakan penyangga pangan nasional terbesar keempat setelah Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah,” ujar Uvan.

Semoga program cetak sawah baru ini dapat berjalan lancar dan mencapai target yang ditetapkan. Hal ini akan berdampak positif bagi ketahanan pangan nasional dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Sulawesi Selatan. (*)

Kategori
HEADLINE Sidrap Soppeng Wajo

Anak Muda Sidrap, Soppeng, Enrekang, dan Wajo Demam Songkok Bone

Wajo, Katasulsel.com — Tren baru menyerbu dunia fashion di kalangan anak muda di beberapa kabupaten di Sulawesi Selatan. Bukan baju branded atau aksesoris modern, tapi songkok Bone yang menjadi primadona!

Songkok Bone, yang dulu dianggap sebagai aksesoris tradisional untuk pria dewasa, kini semakin populer di kalangan anak muda di Sidrap, Soppeng, Enrekang, dan Wajo.

“Songkok Bone itu keren, loh! Kelihatan berwibawa dan unik,” ujar Andi, seorang mahasiswa di Sidrap.

“Sekarang banyak model songkok Bone yang stylish dan sesuai dengan tren anak muda,” tambah Rina, seorang karyawati di Soppeng.

Harga songkok Bone bervariasi, mulai dari Rp 500 ribuan hingga Rp 10 jutaan, tergantung bahan dan kerumitan pembuatannya.

“Songkok Bone yang dibuat dari bahan sutra atau beludru dengan hiasan emas memang harganya lebih mahal,” jelas Pak Hasan, seorang pengrajin songkok Bone di Enrekang.

Tren songkok Bone di kalangan anak muda ini merupakan fenomena positif. Hal ini menunjukkan bahwa generasi muda semakin menghargai budaya tradisional dan ingin mempertahankan keunikan warisan leluhur.

“Semoga tren ini terus berkembang dan menginspirasi anak muda lainnya untuk mencintai budaya tradisional,” ujar Pak Yusuf, seorang budayawan di Wajo.(*)

Kategori
Enrekang Pinrang Sidrap Soppeng Wajo

Tradisi Unik Ramadhan di Sidrap, Soppeng, Enrekang, Wajo, dan Pinrang

Makassar, katasulsel.com — Ramadhan bukan sekadar bulan suci, ia adalah simfoni kehidupan yang dimainkan dengan berbagai nada tradisi.

Di setiap daerah di Sulawesi Selatan (Sulsel), ada jejak unik yang menggambarkan bagaimana masyarakat menyambut dan menjalani ibadah puasa.

Dari Sidrap hingga Pinrang, dari kaki gunung Enrekang hingga pesisir Wajo, ada kisah yang menggugah hati, merangkul iman, dan menghidupkan kebersamaan.

Sidrap

Sahur on the Road di ‘Negeri Beras’ ini, lumbung padi Sulsel, tidak hanya kaya akan hasil panen, tetapi juga dalam semangat kebersamaannya.

Menjelang waktu sahur, jalanan di Kota Pangkajene dan sekitarnya ramai oleh para pemuda yang menggelar Sahur on the Road.

Bukan sekadar aksi berbagi nasi kotak, ini adalah wujud nyata gotong-royong yang tumbuh subur di tanah subur Sidrap.

Di antara gemuruh motor dan lantunan ayat suci, ada wajah-wajah tulus yang membangunkan semangat Ramadhan.

Soppeng

Festival Bedug di Bumi Latemmamala, kota yang terkenal dengan populasi kelelawarnya, memiliki cara khas dalam menyambut Ramadhan.

Bersambung…

Kategori
Soppeng

Berita Soppeng Terbaru Hari Ini

Soppeng, katasulsel.com – Berbagai peristiwa penting terjadi di Soppeng hari ini, mencakup perkembangan politik, ekonomi, serta dinamika sosial yang menarik perhatian masyarakat. Dari kebijakan pemerintah daerah hingga isu-isu yang tengah menjadi sorotan, semua tersaji dalam laporan terbaru.

Dapatkan informasi akurat dan terpercaya seputar Soppeng dan sekitarnya, hanya di sumber berita pilihan Anda.

Kategori
Soppeng

Dana APBN Rp 7,1 Miliar Menguap? Gapoktan Soppeng di Ujung Pemeriksaan

Soppeng, Katasulsel.com — Seperti benang kusut yang mulai terurai, dana bergulir untuk Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di Kabupaten Soppeng kini menjadi sorotan.

Sebanyak 71 Gapoktan sedang menjalani pemeriksaan terkait pengelolaan dana sebesar Rp 100 juta per kelompok, yang bersumber dari APBN tahun anggaran 2009/2010.

Dana yang seharusnya berputar seperti roda kesejahteraan bagi petani kini malah tersendat, bahkan ada yang lenyap jejaknya.

Kasat Reskrim Polres Soppeng, Iptu Nurman Matasa SH MH, membenarkan bahwa pihaknya tengah melakukan penyelidikan mendalam terkait dugaan penyimpangan dana ini.

“Kami sedang dalam proses lidik, ke-71 Gapoktan ini sedang dimintai keterangan terkait pengelolaan dana bergulir sebesar Rp 100 juta per Gapoktan yang sumber dananya berasal dari APBN,” ungkapnya pada Rabu (26/02/2025).

Data awal yang dihimpun menunjukkan indikasi yang mengkhawatirkan. Beberapa di antara Gapoktan tersebut diduga tidak pernah menggelar Rapat Anggota Tahunan (RAT), bahkan sudah tidak lagi beraktivitas.

Laksana ladang yang tak lagi digarap, dana yang seharusnya menjadi pupuk bagi pertanian justru menguap entah ke mana.

Seorang sumber yang memahami fungsi dana bergulir Gapoktan menjelaskan bahwa dana tersebut seharusnya menjadi penopang utama keberlanjutan usaha petani. “Dana bergulir ini tidak boleh habis.

Ia harus digunakan secara berkelanjutan dan dikembalikan agar bisa terus dimanfaatkan oleh petani lainnya,” ujarnya.

Secara teori, dana bergulir ibarat sungai yang mengalir deras, memberi kehidupan bagi sawah dan ladang di sekitarnya. Namun, jika alirannya tersumbat atau dialihkan ke saluran yang salah, dampaknya jelas: lahan kering kerontang, petani merugi, dan kesejahteraan yang diidamkan tinggal angan.

Sayangnya, realitas di lapangan berbicara lain. Jika benar sebagian besar dari 71 Gapoktan ini tidak menjalankan kewajibannya, maka ada dua kemungkinan: dana itu berhenti berputar atau malah menguap ke pihak yang tak seharusnya.

Dana bergulir seharusnya bersifat regeneratif. Namun, dalam banyak kasus, sistem ini kerap berubah menjadi jebakan. Tanpa transparansi dan pengawasan yang ketat, dana yang seharusnya berfungsi sebagai penggerak ekonomi justru bisa berubah menjadi beban yang menyeret petani ke jurang ketidakpastian.

Pemeriksaan yang dilakukan oleh Polres Soppeng bisa menjadi awal dari upaya membongkar permasalahan ini. Apakah ada unsur kesengajaan? Apakah dana tersebut dialihkan ke pihak lain? Ataukah sistem administrasi yang buruk menjadi penyebab utama stagnasi dana tersebut?

Petani di Soppeng tentu menanti jawaban. Mereka adalah pihak yang paling terdampak dari kebijakan ini.

Jika dana ini benar-benar disalahgunakan, maka harapan mereka untuk mendapatkan dukungan dalam usaha pertanian semakin menipis.

Di sisi lain, jika penyelidikan ini berujung pada perbaikan sistem, maka ada secercah harapan bahwa dana bergulir akan kembali menjadi tumpuan bagi petani, bukan sekadar angka dalam laporan yang tak pernah berujung nyata.

Ladang-ladang butuh kepastian. Rantai yang terputus harus disambung kembali. Dan dana yang seharusnya bergulir, sudah saatnya kembali ke jalurnya.(*)

Kategori
Enrekang HEADLINE Sidrap Soppeng Wajo

APBD Daerah Harus Efektif, Soppeng Sidrap Wajo dan Enrekang Masuk Radar Pemantauan

Jakarta, katasulsel.com, — Langkah baru dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian, kali ini tidak main-main.

Ia menegaskan bahwa ke depan ini, setiap daerah harus melakukan efisiensi anggaran belanja secara tepat dan sistematis.

Instruksi ini tidak hanya sekadar wacana, melainkan akan dipantau langsung oleh Kemendagri melalui sistem khusus yang dirancang untuk memonitor efektivitas penggunaan anggaran di daerah.

Dalam pernyataan resminya di Komplek Akademi Militer (Akmil), Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (22/2/2025), Tito menegaskan bahwa ia akan segera mengeluarkan surat edaran ke seluruh daerah.

Surat ini akan merinci item apa saja yang dapat diefisiensikan agar tidak ada pemborosan anggaran yang tidak perlu.

“Tadi saya sudah sampaikan. Hari ini saya akan mengeluarkan surat edaran kepada seluruh daerah. Item apa saja yang harus dilakukan efisien,” tegas Tito.

Menariknya, langkah ini tidak hanya sekadar instruksi biasa. Dengan sistem pemantauan digital yang diterapkan Kemendagri, setiap langkah efisiensi yang dilakukan oleh daerah

Bersambung…

Kategori
Soppeng

Ayah Bejat di Soppeng, Setiap Istrinya Keluar Rumah Dia Cabuli Anak Kandungnya

Soppeng, Katasulsel.com — Sebuah kisah pilu terungkap di Soppeng, Sulawesi Selatan. Seorang ayah tega mencabuli dan menyetubuhi anak kandungnya sendiri.

Perbuatan bejat itu dilakukan berulang kali, selama hampir setahun, dari Maret 2024 hingga Januari 2025.

Pelaku, A (45), warga Desa Laringgi, melakukan aksinya saat sang istri tidak berada di rumah.

Korban, AA (17), akhirnya memberanikan diri untuk melaporkan kejadian tersebut kepada warga.

“Kejadian pertama terjadi di akhir bulan Maret 2024, dan terjadi lagi pada bulan Juni, Juli, Agustus, September, Oktober, dan November 2024,” ungkap Kapolres Soppeng, AKBP Aditya Pradana.

“Kejadian terakhir di pertengahan bulan Januari 2025.”

Atas perbuatannya, A dijerat dengan Pasal 81 Ayat (1,3) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2016 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak menjadi Undang-Undang Jo Pasal 76D Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak atau Pasal 82 Ayat (1, 2) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2016 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak menjadi Undang-Undang Jo Pasal 76E Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Jo Pasal 64 KUHPidana dan/atau Pasal 6 huruf c Jo Pasal 15 Ayat (1) huruf a, e, g Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual.

A terancam hukuman minimal 5 tahun dan maksimal 15 tahun penjara.(*)

Kategori
Sidrap

IWO Sidrap Bakal Gelar Rakerda 2025 di Lejja Soppeng

Sidrap, Katasulsel.com — Ikatan Wartawan Online (IWO) Kabupaten Sidrap tengah bersiap untuk menggelar Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Tahun 2025.

Agenda tahunan ini dijadwalkan berlangsung selama dua hari, yakni pada Sabtu hingga Minggu, 8-9 Februari 2025, bertempat di Pemandian Alam Lejja, Kabupaten Soppeng.

Ketua IWO Sidrap, Edy Basri, mengungkapkan bahwa Rakerda ini memiliki peran strategis dalam merumuskan program kerja organisasi untuk tahun mendatang.
Selain itu, hasil dari Rakerda ini juga akan menjadi bahan penting yang akan dibawa ke Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) yang dijadwalkan berlangsung pada April 2025.

“Kami berharap Rakerda ini dapat menjadi forum yang produktif untuk berdiskusi dan merumuskan langkah-langkah strategis demi kemajuan IWO Sidrap. Selain itu, ini juga menjadi momen konsolidasi bagi seluruh anggota,” ujar Edy Basri.

Pemilihan lokasi di Pemandian Alam Lejja dinilai sangat tepat karena menawarkan suasana yang asri dan kondusif untuk membangun semangat kebersamaan di antara para peserta.

Dengan nuansa alam yang menenangkan, Rakerda diharapkan dapat berjalan lancar serta menghasilkan keputusan-keputusan yang bermanfaat bagi organisasi.

Edy Basri juga menambahkan bahwa partisipasi aktif dari seluruh anggota IWO Sidrap sangat penting untuk menyukseskan agenda ini.

“Kami mengajak seluruh anggota untuk hadir dan berkontribusi secara maksimal dalam Rakerda nanti. Ini adalah kesempatan kita bersama untuk menentukan arah dan prioritas organisasi ke depan,” tutupnya.

Dengan persiapan yang matang, IWO Sidrap optimistis bahwa pelaksanaan Rakerda 2025 akan berlangsung sukses dan memberikan dampak positif, baik bagi organisasi maupun masyarakat luas. (*)

Kategori
Ragam

Lowongan Jurnalis Katasulsel.com untuk Bantaeng, Barru, Bone, Bulukumba, Gowa, Jeneponto, Selayar, Luwu, Luwu Timur, Luwu Utara, Maros, Pangkep, Pinrang, Sinjai, Soppeng, Takalar, Tana Toraja, Toraja Utara, Wajo, Palopo dan Parepare

Halo, para pencari berita sejati!
Katasulsel.com membuka peluang bergabung sebagai jurnalis profesional untuk meliput berbagai isu penting di Sulawesi Selatan. Jadilah bagian dari tim kami dan suarakan aspirasi masyarakat di setiap sudut daerah.

Wilayah Peliputan:
Kami membuka kesempatan untuk wilayah berikut:

Kabupaten Bantaeng
Kabupaten Barru
Kabupaten Bone
Kabupaten Bulukumba
Kabupaten Gowa
Kabupaten Jeneponto
Kabupaten Kepulauan Selayar
Kabupaten Luwu
Kabupaten Luwu Timur
Kabupaten Luwu Utara
Kabupaten Maros
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep)
Kabupaten Pinrang
Kabupaten Sinjai
Kabupaten Soppeng
Kabupaten Takalar
Kabupaten Tana Toraja
Kabupaten Toraja Utara
Kabupaten Wajo
Kota Palopo
Kota Parepare

Kriteria Ideal:

Semangat tinggi untuk meliput berita lokal maupun nasional.
Kemampuan menulis berita dengan gaya informatif, lugas, dan sesuai kode etik jurnalistik.

Keterampilan multimedia, termasuk fotografi dan videografi.
Pengetahuan lokal yang kuat untuk menggali isu penting di wilayah masing-masing.

Persyaratan:

Pendidikan minimal SMA/SMK (pengalaman jurnalistik menjadi nilai tambah).
Berdomisili di kabupaten/kota yang dilamar.
Memiliki perangkat kerja seperti laptop dan smartphone.
Siap bekerja di lapangan dengan jadwal yang fleksibel.
Memiliki kendaraan pribadi untuk mobilitas.

Manfaat Bergabung:

Honor kompetitif berdasarkan hasil kerja.
Pelatihan jurnalistik profesional untuk meningkatkan keahlian.
Kesempatan berkarier di industri media yang dinamis.
Jaringan profesional yang luas dan berkembang.

Cara Mendaftar:

Kirimkan CV, portofolio tulisan atau liputan terbaik Anda ke; katasulsel@gmail.com dengan subjek: Jurnalis [Nama Kabupaten/Kota yang Dilamar]
Batas waktu pendaftaran: 15 Februari 2025. Untuk info selengkapnya melalui pesan Whatsapp 082348981986

Jangan lewatkan kesempatan ini untuk menjadi bagian dari perubahan di Sulawesi Selatan bersama Katasulsel.com!

Berita Anda, Suara Kita. ✍️

Kategori
Pendidikan

Universitas Lamappapoleonro Soppeng Lakukan Benchmarking untuk Tingkatkan Kualitas Pendidikan

Polewali, Katasulsel.com – Universitas Lamappapoleonro (UNIPOL) Soppeng, Sulawesi Selatan, menjalin kerjasama yang strategis melalui kegiatan benchmarking dengan Universitas Al Asyariah Mandar, Provinsi Sulawesi Barat, Kamis, 16 Januari 2025.

Acara yang berlangsung di Polewali ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kinerja pendidikan, serta memperkuat sinergi antara kedua perguruan tinggi.

Benchmarking ini bukan sekadar acara seremonial, melainkan sebuah proses mendalam untuk mempelajari praktik terbaik yang diterapkan di Universitas Al Asyariah Mandar.

Tim dari UNIPOL melakukan perbandingan menyeluruh dalam berbagai bidang, termasuk sistem informasi, penjaminan mutu, dan akreditasi. Dengan pendekatan ini, UNIPOL berusaha mengadopsi metode yang telah terbukti efektif dan efisien di universitas tetangga.

“Benchmarking adalah langkah penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan kami. Dengan belajar dari Universitas Al Asyariah Mandar, kami berharap dapat menemukan rahasia sukses mereka dan menerapkannya di UNIPOL,” ujar Rektor UNIPOL Dr. Hj. Andi Adawiah, S.E., M.M., dalam sambutannya.

Melalui kerjasama ini, UNIPOL diharapkan dapat mengidentifikasi kelemahan yang ada serta area yang perlu ditingkatkan.

“Kami ingin meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan layanan pendidikan di sini. Selain itu, hubungan kerja sama ini juga akan menciptakan peluang bagi kedua institusi untuk saling berbagi pengetahuan dan sumber daya,” tambahnya.

Kegiatan benchmarking ini juga membuka peluang bagi Universitas Al Asyariah Mandar untuk melakukan perbaikan berkelanjutan. Sebagai institusi yang dijadikan acuan, mereka terdorong untuk terus berinovasi demi menciptakan sumber daya manusia yang unggul dan berkompeten.

Dengan adanya kolaborasi ini, kedua perguruan tinggi berharap dapat mengembangkan pendidikan yang berkualitas, yang pada akhirnya akan memberikan manfaat lebih besar bagi masyarakat dan daerah.

Kegiatan ini menjadi bukti nyata komitmen UNIPOL dan Universitas Al Asyariah Mandar dalam menciptakan ekosistem pendidikan yang lebih baik dan berkelanjutan di Sulawesi.

Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, Universitas Lamappapoleonro Soppeng dan Universitas Al Asyariah Mandar berkomitmen untuk terus bekerja sama, menjadikan pendidikan sebagai pondasi kuat untuk masa depan yang lebih cerah.(*)

Kategori
HEADLINE

Jejak ‘Pasobis’ Terakhir di Parepare Ditangkap Polisi Soppeng

foto ilustrasi

Soppeng, Katasulsel.com — Malam itu, Jalan Jenderal Ahmad Yani di Parepare mendadak ramai. Di sebuah rumah sederhana, Timsus Polres Soppeng bergerak cepat. 

Hasil penyelidikan panjang mereka akhirnya mengerucut pada tiga orang, berinisial IT (20), MF (19), dan DRWN (22). Ketiganya diduga sebagai pelaku penipuan online atau di Sulawesi Selatan lebih dikenal dengan istilah ‘pasobis’. Perbuatannya merugikan seorang warga Soppeng sebesar Rp6 juta.

Kasus ini bermula dari laporan korban yang merasa tertipu setelah membeli sebuah handphone melalui aplikasi Facebook. 

Transaksi itu tampak biasa. Korban melakukan transfer uang sebanyak tiga kali, berharap barang yang diidam-idamkan segera sampai. Tapi harapan itu kandas. Nomor kontak korban diblokir, dan barang tak kunjung datang.

“Korban langsung melaporkan kejadian ini ke kami. Dari situ, penyelidikan dimulai,” ungkap AKP Nurman Matasa, Kasat Reskrim Polres Soppeng.

Tim gabungan Resmob dan Unit Tipidter Polres Soppeng tak butuh waktu lama untuk mengumpulkan bukti. 

Polisi melacak jejak digital para pelaku, memanfaatkan data transaksi dan komunikasi yang tersisa. 

Setiap petunjuk dianalisis, hingga akhirnya nama-nama tersangka teridentifikasi. Pada malam penangkapan, tim berhasil menyita barang bukti yang cukup mengejutkan.

“Kami menemukan beberapa barang bukti penting, antara lain satu unit iPhone 11 Pro Max emas, Vivo Y20 biru navy, iPhone 13 Pro putih, serta sebuah buku rekening Bank BRI Simpedes,” jelas Nurman.

Di hadapan penyidik, ketiga tersangka tak bisa mengelak. Mereka mengakui perbuatannya. Modus operandi yang mereka gunakan cukup sederhana namun efektif. 

Mereka membuat postingan iklan menarik di Facebook, menawarkan barang elektronik dengan harga miring. Ketika korban tergiur dan mengirim uang, mereka langsung memutus kontak.

“Para pelaku dijerat dengan Pasal 45A ayat (1) jo Pasal 28 ayat (1) Undang-Undang RI Nomor 1 Tahun 2024. Hukuman maksimal menanti mereka,” tambah Nurman.

Kasus ini menjadi pengingat bagi masyarakat untuk lebih waspada dalam bertransaksi secara online. 

AKP Nurman Matasa menegaskan pentingnya memverifikasi penjual sebelum melakukan pembelian. Ia juga mengimbau agar masyarakat melapor jika menemukan indikasi penipuan serupa.

Hingga kini, ketiga tersangka masih berada di Mapolres Soppeng untuk pemeriksaan lebih lanjut. Peristiwa ini menjadi pelajaran mahal bagi korban, sekaligus bukti bahwa jejak digital sulit dihapus. 

Kecepatan dan ketelitian aparat akhirnya membuahkan hasil, menghentikan aksi para pelaku yang telah merugikan banyak orang.(*)

Kategori
Sidrap

Poros L-8 Sidrap-Soppeng Rusak Parah

hanya foto ilustrasi

Sidrap, Katasulsel.com – Kondisi jalan utama poros L-8 di Kampung Larua, Desa Teppo, Kecamatan Tellu Limpoe, Kabupaten Sidrap, semakin memprihatinkan. 

Jalan yang menjadi penghubung vital antara Kabupaten Sidrap dan Kabupaten Soppeng ini kini dipenuhi lubang besar di berbagai titik, mengancam keselamatan para pengguna jalan.

“Kalau malam hari, lubang besar di tengah jalan itu sangat berbahaya. Banyak pengendara motor jatuh di sini,” ungkap M.Rasyid, seorang warga setempat yang setiap hari melintasi jalan tersebut.

Kerusakan tidak hanya terjadi di poros L-8. Kondisi serupa juga ditemui hingga perbatasan Desa Teppo dengan Desa Carawali, Kecamatan Panca Lautang. 

Sebagai salah satu akses utama antar kabupaten, kerusakan ini tak hanya mengganggu aktivitas warga, tetapi juga berdampak pada ekonomi lokal karena distribusi barang menjadi terhambat.

“Kami sudah sering menyampaikan keluhan ke pemerintah, tapi hingga sekarang belum ada tindakan nyata. Ini benar-benar merugikan masyarakat,” ujar Nurhayati, pengguna jalan asal Batu-batu, Soppeng yang setiap pekan melewati jalur tersebut untuk berdagang di pasar Sidrap.

Sebagai jalan provinsi, tanggung jawab perbaikan seharusnya berada di tangan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR). 

Namun, hingga saat ini, belum terlihat adanya langkah konkret untuk memperbaiki jalan tersebut.

Masyarakat berharap pemerintah segera turun tangan sebelum kondisi semakin buruk dan memakan korban lebih banyak. 

“Harapan kami, pemerintah provinsi tidak menutup mata. Jalan ini adalah urat nadi transportasi kami,” tegas Kepala Desa Teppo, Muhammad Fadli.

Tidak hanya itu, pengamat transportasi lokal, Abdul Latif, menilai bahwa kerusakan jalan ini mencerminkan kurangnya perhatian pemerintah terhadap infrastruktur di wilayah pinggiran. 

“Pemerintah harus memprioritaskan perbaikan ini karena menyangkut keselamatan dan kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.

Hingga berita ini diturunkan, pihak Dinas PUPR Sulsel belum memberikan tanggapan resmi terkait rencana perbaikan jalan poros L-8. 

Warga pun terus berharap agar keluhan mereka tidak hanya menjadi janji kosong, tetapi segera direalisasikan untuk menciptakan jalan yang layak dan aman.(*)

Kategori
Politik Soppeng

“Siap-Ada” Melejit di Soppeng!  Pasangan Calon Nomor 1 Dominasi Sejumlah TPS

Soppeng, Katasulsel com –  Pilkada  Soppeng  2024  “panas”!

Pasangan  calon  Bupati  dan  Wakil  Bupati  Soppeng  nomor  urut  1,  Andi  Mapparemma  dan  Andi  Adawiah,  yang  “dikenal”  dengan  tagline  “Siap-Ada”,  “menunjukkan”  kekuatannya!

Sejumlah  TPS  di  Soppeng  “didominasi”  suara  “Siap-Ada”!

“Siap-Ada”  “mencuri”  perhatian  warga  Soppeng  dengan  visi  misi  yang  “menarik”  dan  program  yang  “menjanjikan”.

Andi  Mapparemma,  seorang  politikus  “berpengalaman”,  “menawarkan”  kebijakan  yang  “berani”  dan  “inovatif”.

“Kami  akan  membawa  Soppeng  menuju  masa  depan  yang  lebih  cerah,”  ujar  Andi  Mapparemma  dengan  semangat.

Andi  Adawiah,  seorang  akademisi  “berintelektual”,  “menekankan”  pentingnya  pendidikan  dan  sumber  daya  manusia  yang  “berkualitas”.

“Kami  akan  mengupayakan  peningkatan  kualitas  pendidikan  di  Soppeng  agar  generasi  muda  Soppeng  bisa  bersaing  di  tingkat  nasional  dan  internasional,”  kata  Andi  Adawiah  dengan  penuh  keyakinan.

“Siap-Ada”  “berhasil”  mengait  hati  warga  Soppeng  dengan  program-program  yang  “mengugah”  harapan  dan  “menjawab”  kebutuhan  masyarakat.

“Saya  mendukung  ‘Siap-Ada’  karena  mereka  menjanjikan  program  yang  bermanfaat  bagi  masyarakat,”  ujar  salah  satu  warga  Soppeng.

, Roni. 

“Saya  yakin  ‘Siap-Ada’  bisa  membawa  perubahan  positif  di  Soppeng,”  kata  Iwan, warga  lainnya.

“Saya  ingin  Soppeng  lebih  maju  dan  sejahtera,  dan  saya  yakin  ‘Siap-Ada’  bisa  mewujudkan  itu,”  ujar. 

“Siap-Ada”  “menunjukkan”  kekuatannya  di  Pilkada  Soppeng.

Apakah  “Siap-Ada”  akan  “menang”  dan  “mendapatkan”  kepercayaan  dari  warga  Soppeng?

“Kita  tunggu  hasil  penghitungan  suara,”  ujar  salah  satu  pengamat  politik.(*)

Kategori
Enrekang Politik

Soppeng, Sidrap, Wajo dan Enrekang Siap Coblos, Berkas Wajib yang Harus Dibawa ke TPS

Enrekang, Katasulsel.com – Hitungan jam menuju hari pencoblosan Pilkada serentak 2024 yang digelar, Rabu, 27 November 2024.

Bagi Anda yang akan mencoblos, khususnya yang dalam monitoring langsung Katasulsel.com; Soppeng, Sidrap, Wajo dan Enrekang, ada syarat penting yang harus dipenuhi.

Jangan sampai salah atau ketinggalan, karena tanpa berkas-berkas ini, hak pilih Anda bisa hangus.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan tiga kategori pemilih yang memiliki persyaratan dokumen berbeda untuk hadir di TPS (Tempat Pemungutan Suara). Simak dengan saksama, berikut daftarnya:

  1. Pemilih Daftar Pemilih Tetap (DPT):
    Pemilih DPT adalah mereka yang telah terdaftar resmi sebagai pemilih tetap. Berikut dokumen yang wajib Anda bawa:

KTP elektronik (KTP-el) atau Surat Keterangan (Suket).
Formulir Model C Pemberitahuan (undangan mencoblos).
Waktu mencoblos untuk kategori ini dimulai pukul 07.00 hingga 13.00 waktu setempat.

  1. Pemilih Daftar Pemilih Tambahan (DPTb):
    Kategori ini diperuntukkan bagi Anda yang pindah lokasi mencoblos. Dokumen yang diperlukan adalah:

KTP-el atau Suket.

Formulir Model A Surat Pindah Memilih (dibagikan H-3 pencoblosan).
Jadwal mencoblos bagi DPTb berlangsung pukul 11.00 hingga 13.00 waktu setempat. Pastikan Anda datang tepat waktu!

  1. Pemilih Daftar Pemilih Khusus (DPK):
    Bagi Anda yang belum terdaftar dalam DPT atau DPTb namun tetap memenuhi syarat sebagai pemilih, jangan khawatir! Anda masih bisa mencoblos dengan membawa:

KTP-el atau Suket.

Namun, waktu mencoblos kategori ini sangat terbatas, yaitu pukul 12.00 hingga 13.00 waktu setempat, dan hanya jika surat suara masih tersedia.
Penting! Jangan Sampai Lupa

Ketidaktelitian membawa dokumen ini bisa membuat Anda kehilangan kesempatan untuk berpartisipasi dalam pesta demokrasi terbesar tahun ini. Pastikan semua berkas sudah disiapkan jauh hari agar hari pencoblosan Anda berjalan lancar.

Cek Lagi, Siapkan, dan Jangan Salah!

Segera pastikan kategori pemilih Anda dan lengkapi berkasnya. Pilkada serentak 2024 adalah momen penting untuk menentukan masa depan daerah kita. Jangan lewatkan kesempatan ini. (*)

Kategori
Soppeng

Megah! Jembatan Andalan Pacongkang, Ikon Baru Soppeng yang Tahan Gempa

Soppeng, Katasulsel.com — Sulawesi Selatan kembali mencuri perhatian dengan peresmian Jembatan Andalan Pacongkang, jembatan pelengkung rangka baja terpanjang di provinsi ini. 

Dengan total panjang 180 meter dan teknologi canggih anti-gempa, proyek prestisius ini menelan biaya fantastis senilai Rp75 miliar dari APBD Provinsi Sulawesi Selatan.

Gubernur Andi Sudirman Sulaiman, atau biasa dikenal sebagai Andalan, meresmikan langsung jembatan ini pada Rabu, 23 Agustus 2023. 

Ia menyebut proyek ini sebagai upaya Pemprov Sulsel untuk meningkatkan konektivitas sekaligus memberikan keamanan maksimal bagi masyarakat. 

“Alhamdulillah, kami resmikan Jembatan Andalan Pacongkang, jembatan baja terpanjang di Sulsel, lengkap dengan teknologi Lead Rubber Bearing (LRB) untuk peredam gempa,” ujar Andalan.

Teknologi LRB ini diyakini mampu melindungi struktur dari dampak gempa besar, menjadikannya salah satu infrastruktur paling aman di kawasan tersebut. 

Dibangun untuk menggantikan jembatan gantung kayu yang telah usang setelah lebih dari 30 tahun digunakan, Jembatan Pacongkang kini memiliki lebar tujuh meter dengan trotoar di kedua sisinya, memberikan ruang lebih nyaman untuk pejalan kaki.

Masyarakat pun menyambut gembira keberadaan jembatan baru ini. Kepala Desa Rompi Gading, Sakmawati Rahman, mengungkapkan rasa syukurnya. 

“Akses transportasi kini jauh lebih mudah, dan kami tidak lagi khawatir saat melewati jembatan ini,” katanya penuh semangat.

Tak hanya berfungsi sebagai penghubung wilayah, Jembatan Pacongkang juga membuka akses menuju objek wisata populer di Soppeng, seperti Wisata Citta, yang diprediksi akan semakin menarik kunjungan wisatawan.

Dengan panjang bentangan tengah mencapai 128 meter dan rangka baja yang megah, Jembatan Andalan Pacongkang kini menjadi ikon baru Sulawesi Selatan. 

Pertanyaannya, apakah proyek monumental ini menjadi solusi efektif atau justru memicu polemik di tengah masyarakat? Anda yang menentukan.(*)

Kategori
Politik Soppeng

SIAP ADA Menyapa Santri di Soppeng Tepat di Hari Jadinya 

Soppeng, Katasulsel.com — Angin pagi itu bertiup tenang di Soppeng, Sulawesi Selatan. 

Di tengah hiruk-pikuk politik, ada dua sosok yang tidak melupakan akar. Mereka adalah Andi Mapparemma dan Andi Adawiah, pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Soppeng nomor urut 1. 

Di tengah jadwal padat kampanye dan menghadapi debat, mereka tak lupa menyapa kaum santri di Hari Santri Nasional. 22 Oktober 2024.

Santri. Sederhana dalam pakaian, namun kuat dalam perjuangan. 

Seperti akar pohon yang tak terlihat, tetapi mencengkeram erat tanah, memberi kekuatan pada batang yang menjulang. 

Begitu pula santri, yang sejak dulu ikut menopang kemerdekaan negeri ini.

“Selamat Hari Santri,” ucap Andi Mapparemma, diamini Andi Adawiah dengan tatapan penuh arti, di sebuah lokasi yang indah di Bumi Latemmamala itu, pagi.

Baginya, santri bukan sekadar pelajar. Mereka adalah benteng moral, penopang akhlak. 

“Mereka ini pejuang, yang di balik kesederhanaannya menyimpan semangat besar untuk negeri.”

Pasangan SIAP ADA—begitu mereka dikenal di Soppeng—tak hanya mengucapkan selamat. 

Mereka hadir, menyentuh hati para santri dengan kepedulian nyata. Bagi Andi Adawiah, santri adalah masa depan bangsa. 

“Kita tidak bisa melupakan sejarah,” katanya. “Santri punya peran besar dalam menjaga kemerdekaan. Dan kini, mereka menjaga moral bangsa.”

Kampanye bisa menunggu. Janji-janji politik bisa ditunda. Tapi bagi mereka, menyapa santri adalah prioritas. 

Seperti air yang mengalir tanpa henti, begitu pula kepedulian pasangan ini kepada kaum santri.

Kedekatan mereka dengan santri bukanlah sekadar strategi politik. Itu adalah komitmen. Pesantren adalah tempat yang mereka anggap suci. 

Tempat di mana nilai-nilai luhur diajarkan, di mana kehidupan sederhana dijalani dengan sepenuh hati.

“Santri bukan hanya masa lalu, mereka adalah masa depan,” tegas Andi Mapparemma. Dalam pandangannya, pendidikan pesantren tidak hanya membentuk karakter, tapi juga melahirkan pemimpin yang berakhlak.

Soppeng, dengan tradisi yang kuat, selalu memegang erat nilai-nilai agama. Dan santri, adalah bagian tak terpisahkan dari itu. 

Andi Adawiah menambahkan, keduanya kelak, akan memastikan bahwa pesantren di Soppeng terus berkembang, tidak hanya dari segi jumlah tapi juga kualitas

“Santri harus kita fasilitasi, mereka adalah kekuatan moral bangsa,” tegasnya

Di Hari Santri Nasional ini, SIAP ADA menunjukkan bahwa mereka lebih dari sekadar paslon biasa. 

Mereka hadir untuk rakyat, untuk santri, dengan hati yang tulus. Menyapa mereka, mendengar harapan, dan berjanji untuk menjadikan Soppeng lebih baik.

Dalam kesibukan kampanye yang memburu, mereka seperti pohon besar di tengah ladang. Teguh berdiri, memberikan naungan kepada siapa saja. 

Khususnya kepada para santri, yang dengan doa dan perjuangannya, terus menjaga kedamaian negeri ini.(*)

Kategori
Politik Soppeng

SIAP ADA Melambung di Soppeng, Elektabilitas Menjulang Jelang Pemilihan

Soppeng, Katasulsel.com — Waktu berjalan seperti kuda liar. Tak terasa, hanya 39 hari lagi menuju pencoblosan. Angin Pilkada Soppeng semakin kencang. 

Di setiap sudut kota, spanduk, baliho, dan janji-janji politik terpampang bak bendera perang. 

Siap atau tidak, hari itu akan tiba. Pilkada serentak, dan semua mata tertuju pada satu nama: Andi Mapparemma dan Andi Adawiah. Mereka membawa bendera SIAP ADA.

Pagi ini, di bawah langit yang cerah, Tim SIAP ADA mengklaim elektabilitas mereka semakin tinggi. 

Basir Tonang, Ketua Tim Strategi, berbicara dengan penuh percaya diri. “Kita ini bukan cuma menebar janji. Tapi aksi. Rakyat melihat itu.”

Kenapa elektabilitas pasangan ini melesat bak roket? 

Ada banyak faktor. Pertama, kedekatan emosional. Mapparemma bukan orang baru di Soppeng. Dia tak perlu peta untuk tahu seluk-beluk daerah ini. 

Dia tumbuh di tanah yang sama, menghirup udara yang sama, bahkan menyaksikan hujan yang membasahi tanah Soppeng sejak kecil.

Lalu, ada program pro-rakyat. “Orang-orang kecil butuh tangan yang kuat,” kata Basir. 

Program pembangunan desa-desa terpencil, peningkatan infrastruktur jalan, hingga pengadaan air bersih jadi senjata ampuh. 

“Bukan janji di atas kertas, tapi janji yang bisa disentuh,” tambah Basir dengan penuh makna.

Peran Andi Adawiah juga tak bisa dikesampingkan. Sosok perempuan yang kuat, tangguh, dan dekat dengan kaum ibu. 

Adawiah tidak hanya bicara soal ekonomi, tapi juga tentang kehidupan yang lebih baik bagi perempuan dan anak-anak. 

“Dia ibu yang tahu betul bagaimana mengelola dapur. Bukan hanya dapur rumah, tapi dapur masyarakat,” sindir Basir sambil tersenyum.

Lalu, jangan lupakan dukungan kaum milenial. Mereka merangkul anak-anak muda, bukan dengan jargon-jargon kosong, tapi dengan kegiatan nyata. 

Dari olahraga hingga teknologi, SIAP ADA menyentuh setiap aspek kehidupan generasi muda Soppeng.

Basir tahu, perjalanan masih panjang. Jalan menuju kemenangan penuh lubang dan rintangan. 

Tapi dengan strategi yang tepat, dan dukungan yang semakin kuat, SIAP ADA yakin, mereka bukan hanya siap. Mereka akan ada.

Dan, seperti kata pepatah, “jika ingin menang, jangan hanya berlari, tapi bersayaplah.” SIAP ADA tahu, mereka punya sayap itu.(*)

Kategori
Politik Soppeng

Fatmawati Rusdi Bawa Semangat Pound Fit ke Soppeng, Raih Dukungan Kaum Perempuan

Soppeng, Katasulsel.com –  Calon Wakil Gubernur Sulawesi Selatan nomor urut 02,  Fatmawati Rusdi,  terus menebarkan semangat positif di tengah kampanye Pilgub Sulsel 2024.  Minggu (6/10/2024),  Fatmawati  mengunjungi Kabupaten Soppeng dan tak hanya melakukan konsolidasi dan menyerap aspirasi,  ia  juga  mengajak  warga  berolahraga  bersama  melalui  sesi  pound  fit  di  area  Car  Free  Day  (CFD)  Jalan  Pemuda,  Watansoppeng.

Ratusan  warga,  terutama  kaum  perempuan,  bersemangat  mengikuti  gerakan-gerakan  dinamis  pound  fit  yang  dipimpin  langsung  oleh  Fatmawati.  Dengan  ripstix  di  tangan,  mereka  menari  dan  berolahraga  sambil  menikmati  irama  musik  yang  menggema.

“Pound  fit  ini  bukan  hanya  aktivitas  fisik,  tetapi  juga  cara  mengeluarkan  energi  positif,”  ujar  Anti  Dipta,  seorang  peserta  berusia  38  tahun.  “Saya  sangat  senang  bisa  ikut  pound  fit  bareng  Bu  Fatma.  Ini  pengalaman  baru  bagi  saya.”

Ajeng,  peserta  lain  dari  Kecamatan  Lalabata,  mengungkapkan  rasa  senangnya  bisa  berolahraga  bersama  Fatmawati.  “Bu  Fatma  ramah  dan  murah  senyum,  jadi  suasana  pound  fit  semakin  hidup,”  ungkapnya.

Ajeng  juga  mengungkapkan  rasa  bangganya  terhadap  Fatmawati  yang  berani  mencalonkan  diri  sebagai  Wakil  Gubernur.  “Sebagai  perempuan,  Bu  Fatma  pasti  lebih  memahami  kebutuhan  kaum  perempuan,”  ujarnya.

Pound  fit  memang  bukan  hanya  tren  olahraga,  tetapi  juga  memiliki  manfaat  kesehatan  yang  nyata.  Cha,  seorang  instruktur  pound  pro,  menjelaskan  bahwa  dalam  satu  sesi  peserta  bisa  membakar  hingga  600  kalori.  “Soppeng  jarang  ada  pound  fit,  jadi  ini  luar  biasa,”  ujarnya.

Kegiatan  pound  fit  ini  menunjukkan  kepedulian  Fatmawati  terhadap  kesehatan  dan  kesejahteraan  masyarakat  Soppeng.  Ia  ingin  mengajak  masyarakat  untuk  hidup  sehat  dan  aktif  serta  menunjukkan  bahwa  perempuan  pun  mampu  menjadi  pemimpin  yang  berani  dan  peduli  terhadap  rakyat. (*)