Global.com, Maros — Sebuah gelombang antusiasme melanda Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, saat warga berbondong-bondong mengikuti Gerakan Pangan Murah yang diadakan di Pelataran Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan selama dua hari berturut-turut, Rabu dan Kamis (6-7/3/2024). Dalam acara ini, sekitar 4 ton beras berhasil terjual habis, menjadi bukti keseriusan pemerintah dalam menjaga stabilitas pasokan dan harga sembako.

Agustam, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Maros, menjelaskan bahwa gerakan ini merupakan respons langsung terhadap lonjakan harga sembako belakangan ini. “Tujuan utama dari gerakan ini adalah untuk menstabilkan harga dan ketersediaan sembako, mengingat kenaikan harga yang terjadi belakangan ini,” katanya.

Warga yang ingin memanfaatkan penawaran sembako murah diberikan kupon antrean, namun stok beras terbatas. Hal ini disebabkan oleh pelaksanaan gerakan secara serentak di seluruh Indonesia, yang mengharuskan pasokan beras dari Bulog dibagi secara merata di setiap daerah.

Agustam menegaskan bahwa harga beras ukuran 5 kilogram dijual dengan harga Rp 53 ribu, jauh lebih murah dibandingkan dengan harga pasaran yang mencapai Rp 16 ribu per kilogram. Tidak hanya beras, minyak juga tersedia dengan harga Rp 13-15 ribu per liter, tergantung mereknya, sementara harga di pasaran mencapai Rp 16 ribu per liter.

Kegiatan pasar murah ini direncanakan akan dilaksanakan kembali menjelang hari raya Idul Fitri mendatang, sebagai langkah untuk membantu masyarakat menghadapi beban biaya hidup. Meskipun begitu, tidak semua warga berhasil mendapatkan sembako murah, seperti yang dirasakan oleh Mardiana yang tidak mendapatkan kupon antrean meski sudah datang pagi. Semoga kegiatan ini dapat terus dilakukan secara berkala, dengan stok sembako yang mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. (*)

Dapatkan berita terbaru di Global Katasulsel.com