Kategori
Sidrap

Car Free Day Kembali Hadir di Sidrap Usai Bulan Ramadhan, Polisi Amankan Kegiatan

SIDRAP, katasulsel.com — Setelah sempat libur selama Bulan Suci Ramadhan, kegiatan Car Free Day (CFD) kembali digelar di Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap), Minggu pagi (6/4/2025). Masyarakat tampak antusias mengikuti kegiatan yang dipusatkan di kawasan Expose Jalan Lanto Dg Pasewang Pangkajene tersebut.

Berbagai aktivitas seperti olahraga ringan, jalan santai, senam massal, hingga bazar UMKM kembali memeriahkan suasana CFD yang menjadi agenda rutin setiap akhir pekan ini.

Untuk menjamin kelancaran dan keamanan kegiatan, puluhan personel dari Polres Sidrap dan Polsek dikerahkan ke lokasi. Mereka melakukan pengaturan lalu lintas, pengamanan area keramaian, hingga patroli berjalan kaki guna memastikan situasi tetap kondusif.

Kapolres Sidrap AKBP Fantry Taherong melalui Kabag Ops KOMPOL Galigo Suriyadi menjelaskan bahwa pengamanan ini merupakan bagian dari pelayanan Polri kepada masyarakat.

“Kami hadir untuk memastikan kegiatan CFD berjalan aman, tertib dan nyaman bagi seluruh warga yang berpartisipasi. Selain pengamanan, kami juga memberikan imbauan tertib lalu lintas dan keselamatan kepada masyarakat,” ujarnya.

Ia juga mengajak masyarakat untuk memanfaatkan momentum pasca-Ramadhan ini dengan menjaga kesehatan dan mempererat silaturahmi melalui kegiatan positif seperti CFD.

Dengan dukungan penuh dari aparat kepolisian, kegiatan Car Free Day di Sidrap diharapkan terus menjadi wadah sehat, aman dan produktif bagi seluruh lapisan masyarakat. (*)

Kategori
HEADLINE

Mantan Legislator Ini Dikejar Polisi, Perbuatannya Keterlaluan

foto ilustrasi

Palembang, Katasulsel.com — Palembang gempar. Sebuah kejadian menyayat hati terjadi di tengah hiruk-pikuk pagi di kawasan Jakabaring.

Muhammad Syukri Zen, mantan anggota DPRD Palembang, kini menjadi buronan setelah melakukan aksi brutal terhadap mantan istrinya, PW.

Wanita 40 tahun itu kini berjuang melawan maut akibat sepuluh luka tusuk di tubuhnya.

Kisah ini bukan sekadar perkara pidana. Ini adalah narasi gelap tentang cinta yang berubah menjadi obsesi.

Tentang seorang pria yang tak mampu menerima perpisahan dan memilih jalan kekerasan sebagai pelampiasan.

Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Harryo Sugihhartono, menyebut kasus ini bukan pertama kalinya Syukri Zen tersandung masalah hukum.

“Tersangka sudah ditetapkan. Kami sedang melakukan pengejaran intensif,” ungkapnya dalam konferensi pers.

Syukri Zen pernah terlibat kasus penganiayaan beberapa tahun lalu.

Kini, ia kembali mencoreng namanya dengan tindakan yang lebih mengerikan.

Motifnya? Rasa sakit hati karena ajakan rujuknya ditolak mentah-mentah oleh PW.

Saksi mata menyebut, pagi itu pertemuan mereka dimulai dengan percakapan biasa.

Namun, seperti api yang dikipasi angin, emosi Syukri Zen meledak.

Tanpa aba-aba, ia mengeluarkan pisau dan menyerang PW secara membabi buta.

Sepuluh tusukan menghujam tubuh wanita itu—dada, perut, lengan, punggung.

PW, meski terluka parah, berhasil melarikan diri ke mobilnya.
Dengan sisa tenaga, ia memacu kendaraan menuju Rumah Sakit Hermina Palembang.

Tim medis langsung bergerak cepat menyelamatkan nyawanya.

Namun, pelaku melarikan diri. Hingga kini, jejaknya masih buram.

Polisi terus mengumpulkan bukti dan informasi untuk menangkapnya sebelum ia kabur lebih jauh.

Kasus ini menjadi sorotan publik. Bukan hanya karena melibatkan mantan pejabat, tetapi juga karena menggambarkan sisi gelap hubungan manusia.

Obsesi yang tak terkendali bisa berubah menjadi kekerasan yang menghancurkan hidup banyak pihak.

PW kini dirawat intensif di rumah sakit, sementara masyarakat menanti keadilan ditegakkan.

Apakah hukum akan mampu menjangkau Syukri Zen? Ataukah ia akan terus bersembunyi di balik bayang-bayang masa lalunya?

Satu hal yang pasti: tragedi ini adalah pengingat pahit bahwa cinta tanpa kendali bisa berubah menjadi mimpi buruk yang tak berkesudahan.

Polisi berjanji akan bekerja keras menangkap pelaku, sementara publik berharap keadilan segera ditegakkan tanpa pandang bulu. (*)

Kategori
Makassar

Kasus Uang Palsu di Gowa, Polisi Serahkan 11 Tersangka ke Jaksa

Makassar, katasulsel.com — Delapan berkas kasus uang palsu diserahkan ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Gowa.

Total ada 11 tersangka. Proses tahap 2 ini dilakukan oleh Polres Gowa, Rabu 19 Maret 2025. Barang bukti ikut diserahkan.

Kasus ini terbagi menjadi tiga klaster. Pertama, tersangka yang memproduksi uang palsu. Kedua, pengedar uang palsu. Ketiga, penerima uang palsu.

Tersangka AI (54), Kepala Perpustakaan UIN Alauddin Makassar, diduga kuat sebagai pembuat. Barang bukti dari AI mencapai Rp446 juta lebih dalam pecahan Rp100 ribu.

Pengedar lainnya adalah AK (50), pegawai bank, serta beberapa PNS dan wiraswasta. Ada juga penerima uang palsu seperti SW (35) dan MM (40).

Barang bukti yang disita cukup banyak. Ribuan lembar uang palsu pecahan Rp100 ribu. Juga ada handphone, sepeda motor, hingga rekening bank atas nama tersangka.

Hasil laboratorium memastikan uang palsu ini kualitasnya buruk. Tidak memiliki fitur keamanan seperti rectoverso dan colour shifting. Warna buram dan benang pengaman tidak tertanam.

Para tersangka dijerat Pasal 36 UU No. 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang. Ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara dan denda hingga Rp50 miliar.

Kajari Gowa, Muhammad Ihsan, menyebut semua tersangka kini ditahan di Rutan Makassar selama 20 hari ke depan. Jaksa akan segera menyusun surat dakwaan untuk dibawa ke pengadilan.

Arahan dari Kejati Sulsel jelas. Proses hukum harus profesional dan bebas KKN. Jaksa diminta bekerja dengan integritas penuh. Kasus ini jadi perhatian besar di Sulsel. (*)

Kategori
HEADLINE

Polisi: Pria di Sidrap Tewas Ditebas Bukan Perampokan

Sidrap, katasulsel.com — Kabupaten Sidrap kembali berduka. Muhammad Irwan Ghazali (40) ditemukan tewas mengenaskan di rumahnya, Jalan A.P. Pettarani, Kelurahan Rijang Pittu, Kecamatan Maritengngae, pada Minggu (16/3/2025) sekitar pukul 18.45 WITA.

Korban mengalami luka tebas parah di leher, bahu, serta tangan, yang diduga akibat serangan senjata tajam oleh orang tak dikenal (OTK).

Hj. St. Maryam (60), ibu korban, menemukan putranya tergeletak bersimbah darah di dalam rumah. Panik, ia langsung berteriak meminta pertolongan, sehingga warga sekitar berdatangan dan segera membawa korban ke RS Nene Mallomo. Namun, nyawa korban tidak tertolong dan dinyatakan meninggal di lokasi kejadian.

Polisi menegaskan bahwa kasus ini bukanlah pencurian dengan kekerasan (curas).

“Kejadian ini bukan perampokan yang berujung pada aksi kekerasan karena dari hasil olah TKP, tidak ditemukan barang-barang korban yang hilang. Namun, kami masih terus menyelidiki dan mengumpulkan keterangan saksi-saksi,” ujar Kasatreskrim Polres Sidrap, AKP Setiawan Sunarto, SIK.

Kapolres Sidrap AKBP Dr. Fantry Taherong, SH, SIK, MH, bersama tim kepolisian langsung turun ke lokasi untuk melakukan olah TKP dan mengamankan area kejadian.

Saat ini, polisi masih berupaya mengungkap motif di balik pembunuhan ini dan memburu pelaku yang bertanggung jawab atas kejadian tragis tersebut. Korban telah disemayamkan di rumah duka di Jalan A.P. Pettarani.

Pihak kepolisian menghimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak berspekulasi, serta segera melaporkan jika memiliki informasi yang dapat membantu penyelidikan.(*)

Kategori
HEADLINE Peristiwa

Suami Gaspol, Istri K.O, Curanmor di Tana Toraja Berujung Apes

Sidrap, katasulsel.com — Tana Toraja kembali digemparkan dengan aksi nekat pasangan suami istri yang diduga kuat sebagai pelaku pencurian sepeda motor.

Peristiwa ini menjadi viral di media sosial setelah sang istri tertangkap warga sementara suaminya memilih kabur, meninggalkan pasangannya dalam situasi genting.

Insiden yang terjadi pada Senin (17/2/2025) ini pun menjadi sorotan tajam.

Video yang diunggah oleh pemilik akun Facebook bernama Alvero memperlihatkan seorang perempuan yang diamankan warga setelah upaya pencurian sepeda motor gagal.

Warga menyebut, perempuan itu terpaksa menerima nasib apes setelah kejar-kejaran dramatis dengan warga. Sayangnya bagi sang istri, suaminya justru memilih kabur dan meninggalkannya sendirian di lokasi kejadian.

“Na tinggal i suaminya tadi waktu dikejar warga kodong. Suaminya kabur, istrinya tinggal di jalan,” ujar salah satu warga dalam video yang viral tersebut.

Menanggapi peristiwa ini, pihak kepolisian bergerak cepat. Kasat Reskrim Polres Tana Toraja, AKP Arlin, membenarkan bahwa seorang perempuan telah diamankan dan tengah menjalani proses penyelidikan lebih lanjut.

Setelah menerima laporan, polisi langsung melakukan pengejaran intensif terhadap suami yang melarikan diri.

“Betul pak, terduga pelaku sudah diamankan di Polres. Kami masih perdalam penyelidikan, baketnya nanti kami sampaikan setelah tuntas,” ujar Arlin.

Upaya penangkapan suami pelaku tidak mudah. Anggota Resmob Polres Tana Toraja harus melakukan pengejaran dari Makale hingga wilayah Sopai, Toraja Utara.

Akhirnya, sang suami berhasil diamankan di Polsek Sopai, berikut satu unit motor yang diduga sebagai barang bukti hasil curian.

Bersambung..

Kategori
HEADLINE Hukum & Kriminal Kriminal Peristiwa

Bone Heboh, Asima Ditusuk Berkali-kali, Ternyata Pelakunya Yang Pura-pura Menolong

Bone, katasulsel.com – Tragedi memilukan terjadi di Dusun Baleleng, Desa Wellulang, Kecamatan Amali, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.

Seorang wanita, namanya Asima (54), ditemukan tak bernyawa dalam kondisi mengenaskan, Rabu (12/1/2024), sekira Pukul 15.00 WITA.

Nyawanya, direnggut oleh tangan yang sebelumnya mungkin ia kenal, dalam sebuah aksi keji yang diduga bermotif perampokan.

Hari itu, suasananya sangat berbeda. Di balik ketenangan desa, sebuah misteri kelam terungkap. Pelaku, MW (38), awalnya berpura-pura menjadi penolong.

Ia berlagak panik, mencoba menarik simpati warga. Namun, di balik wajahnya yang gugup, tersimpan rahasia gelap yang akhirnya terkuak.

“Pelaku memanfaatkan besi pencongkel kelapa untuk memukul korban hingga terjatuh. Setelah itu, ia menusuk korban berulang kali hingga meninggal di tempat,” ujar Kasat Reskrim Polres Bone AKP Yusriadi Yusuf, S.IK., MH.

Kekejaman itu tidak berhenti di sana. Barang-barang berharga milik korban, termasuk perhiasan emas dan uang tunai Rp 7 juta, dirampas tanpa ampun.

Luka-luka pada tubuh Asima berbicara lebih banyak daripada kata-kata. Lehernya terluka sepanjang 10,5 cm, memar menghiasi sisi kiri, dan jari tengah tangan kirinya terpotong.

Tubuhnya menjadi saksi beku atas kebengisan yang ia alami.

Namun, kejahatan tak pernah benar-benar bisa bersembunyi. Dalam waktu kurang dari 24 jam, tim Reskrim Polres Bone berhasil mengungkap kasus ini.

Pelaku ditangkap tepat Pukul 21.30 WITA setelah bukti berupa pakaian bernoda darah mengarah kepadanya.

Bersambung…

Kategori
Makassar

Tuding Pengadilan ‘Main Mata’, Ormas di Makassar Desak Eksekusi Dibatalkan di AP Pettarani

Makassar, Katasulsel.com – Suasana tegang melanda Pengadilan Negeri (PN) Makassar, saat ratusan massa yang terdiri dari gabungan organisasi kemasyarakatan (ormas) Laskar Sinri’ Jala Indonesia dan lainnya, berunjuk rasa di depan gedung pengadilan tersebut, Selasa, 11 Februari 2025.

Mereka datang dengan satu tuntutan tegas, yakni; menghentikan eksekusi lahan yang mereka klaim sebagai milik mereka, yang terletak di Jalan AP Pettarani.

Massa yang menggelar aksi ini tak gentar meski hujan deras turun deras dan angin kencang menerjang.

Ratusan orang yang terdiri dari berbagai elemen ormas dan LSM dengan penuh semangat membawa spanduk yang menyuarakan keberatan mereka terhadap putusan pengadilan.

Salah satu spanduk yang terbentang dengan jelas bertuliskan “Kami Menolak Keras Eksekusi Lahan di Mabes Kami”, diikuti oleh identitas dari kecamatan yang menunjukkan bahwa hampir seluruh pengurus kecamatan turut hadir untuk menyampaikan protes mereka.

Dandi, yang menjabat sebagai Jenderal Lapangan dalam aksi ini, menyatakan rasa kecewanya terhadap proses hukum yang dianggapnya tidak transparan.

“Jangan eksekusi lahan kami! Kami mencurigai ada permainan dalam proses pengadilan ini, karena ada surat keputusan yang berbeda namun subjek dan objek yang sama,” tegasya, dalam orasinya.

Seruan tersebut disambut dengan teriakan-teriakan keras dari massa yang merasa tidak mendapatkan keadilan dalam proses hukum ini.

Salah seorang Koordinator Lapangan (Korlap) juga menambahkan peringatan yang mengancam, “Jika eksekusi tetap dipaksakan, kami tidak bisa menjamin apa yang akan terjadi selanjutnya. Ini keputusan cacat hukum!”

Pemandangan semakin memanas ketika massa aksi mulai memblokade jalan Kartini yang mengarah ke Pengadilan Negeri Makassar dengan membakar ban bekas.

Bersambung….

Kategori
Buton

Wabup Butur Sesalkan Insiden di Rujab Bupati Cepat Dilapor ke Polisi

Buton utara, Katasulsel.com – Rumah Jabatan (Rujab) Bupati Buton Utara di Desa Linsowu, Kecamatan Kulisusu, Provinsi Sulawesi Tenggara, dibobol maling, Sabtu, 8 Februari 2025.

Empat kasur dan satu unit pendingin ruangan (AC) dilaporkan hilang. Saat peristiwa terjadi, rumah jabatan tersebut diketahui tidak berpenghuni sekira sepekan.

Pasca insiden tersebut, penanggung jawab Rujab Bupati, Dian, berkoordinasi dengan Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Buton Utara. Bukan hanya itu, ia juga dengan cepat melaporkan ke polisi, dlaam hal ini Polres Buton Utara.

Laporan ke polisi itu, juga telah dibenarkan oleh Kepala Bagian Umum Setda Buton Utara, Asrif Atmin.

Hanya saja, langkah tersebut ditanggapi Wakil Bupati Butur, Ahali.

Kepada katasulsel.com, Ahali berpendapat jika persoalan tersebut, idealnya tidak terburu-buru melibatkan pihak kepolisian.

“Prinsip saya kita bisa galak ke dalam (internal), tapi keluar harus kita solid. Saya memahami kebatinan pak Bupati sebagai orang tua kesal dan kecewa tapi saya kira tujuan beliau tidak ada yang ingin di cederai apalagi sampai proses hukum,” ucap Ahali kepada Awak media ini, usai selesai olahraga pagi, Selasa, (11/2).

Selama mendampingi Bupati Butur Muhammad Ridwan Zakariah kurang lebih 4 tahun, Ahali mengaku tahu dan paham betul dengan bupati.

“Beliau itu sangat sabar dan setiap persoalan pasti dikaji dalam-dalam terlebih dahulu, jika memungkinkan beliau selesaikan secara kekeluargaan dulu,” kata Ahali.

Masih menurut Ahali, insiden yang sempat memantik pendapat publik di Butur itu, belum tentu murni tindak pidana.

Mantan Kasubdit Indag Ditreskrimsus Polda Sultra ini menambahkan, setiap ada alih pimpinan (layaknya bupati, red), bisanya ada barang-barang yang pernah digunakan itu diambil lagi. Maksudnya barang-barang pribadi–bukan barang aset.(*)

Laporan: Asman Ode

Kategori
HEADLINE Jawa Timur

Koper Merah Berisi Wanita Cantik Asal Blitar di Ngawi Terbongkar

Ngawi, katasulsel.com – Misteri mengerikan di Ngawi, kini menemui titik terang. Polisi berhasil menangkap pelaku pembunuhan dan mutilasi yang brutal terhadap Uswatun Khasanah, wanita cantik berusia 29 tahun asal Blitar.

Kasus ini memicu kepanikan di seluruh Jawa Timur, dan penangkapan pelaku menjadi berita hangat yang menyita perhatian publik.

Kombes M Farman, Dirreskrimum Polda Jatim, mengonfirmasi bahwa pelaku ditangkap oleh Tim Jatanras Polda Jatim pada Sabtu malam (25/1).

Saat ini, pelaku menjalani pemeriksaan intensif di Mapolda Jatim.

“Pelaku sudah diamankan, dan kami masih mendalami lebih lanjut,” kata Farman dalam keterangannya, Minggu (26/1). Namun, rincian mengenai motif dan kronologi kejadian masih menjadi rahasia.

Kasus ini bermula pada Kamis (23/1), ketika warga Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, dikejutkan oleh penemuan sebuah koper merah mencurigakan di tempat pembuangan sampah.

Koper tersebut ditemukan oleh seorang warga yang curiga karena tercium bau menyengat. Saat dibuka oleh tim inafis, mereka dikejutkan oleh penemuan tubuh wanita tanpa busana yang telah dimutilasi dengan sangat kejam.

Kapolres Ngawi, AKBP Dwi Sumrahadi, mengungkapkan bahwa tubuh korban ditemukan terpotong menjadi tiga bagian. “Kaki kanan hingga pangkal paha, kaki kiri hingga lutut, dan kepala terpisah,” jelas Dwi, menambah ketegangan dalam laporan tersebut.

Penemuan ini memicu keresahan mendalam di masyarakat. Kepolisian bergerak cepat, melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), pemeriksaan saksi, dan analisis barang bukti.

Identitas korban segera terungkap setelah pihak keluarga melaporkan orang hilang yang sesuai dengan ciri-ciri korban.

Namun, misteri mengenai motif pembunuhan ini masih gelap. Kombes Farman menegaskan, pihaknya butuh waktu untuk menyelidiki latar belakang pelaku dan hubungannya dengan korban.

Bersambung…

Kategori
HEADLINE

Jejak ‘Pasobis’ Terakhir di Parepare Ditangkap Polisi Soppeng

foto ilustrasi

Soppeng, Katasulsel.com — Malam itu, Jalan Jenderal Ahmad Yani di Parepare mendadak ramai. Di sebuah rumah sederhana, Timsus Polres Soppeng bergerak cepat. 

Hasil penyelidikan panjang mereka akhirnya mengerucut pada tiga orang, berinisial IT (20), MF (19), dan DRWN (22). Ketiganya diduga sebagai pelaku penipuan online atau di Sulawesi Selatan lebih dikenal dengan istilah ‘pasobis’. Perbuatannya merugikan seorang warga Soppeng sebesar Rp6 juta.

Kasus ini bermula dari laporan korban yang merasa tertipu setelah membeli sebuah handphone melalui aplikasi Facebook. 

Transaksi itu tampak biasa. Korban melakukan transfer uang sebanyak tiga kali, berharap barang yang diidam-idamkan segera sampai. Tapi harapan itu kandas. Nomor kontak korban diblokir, dan barang tak kunjung datang.

“Korban langsung melaporkan kejadian ini ke kami. Dari situ, penyelidikan dimulai,” ungkap AKP Nurman Matasa, Kasat Reskrim Polres Soppeng.

Tim gabungan Resmob dan Unit Tipidter Polres Soppeng tak butuh waktu lama untuk mengumpulkan bukti. 

Polisi melacak jejak digital para pelaku, memanfaatkan data transaksi dan komunikasi yang tersisa. 

Setiap petunjuk dianalisis, hingga akhirnya nama-nama tersangka teridentifikasi. Pada malam penangkapan, tim berhasil menyita barang bukti yang cukup mengejutkan.

“Kami menemukan beberapa barang bukti penting, antara lain satu unit iPhone 11 Pro Max emas, Vivo Y20 biru navy, iPhone 13 Pro putih, serta sebuah buku rekening Bank BRI Simpedes,” jelas Nurman.

Di hadapan penyidik, ketiga tersangka tak bisa mengelak. Mereka mengakui perbuatannya. Modus operandi yang mereka gunakan cukup sederhana namun efektif. 

Mereka membuat postingan iklan menarik di Facebook, menawarkan barang elektronik dengan harga miring. Ketika korban tergiur dan mengirim uang, mereka langsung memutus kontak.

“Para pelaku dijerat dengan Pasal 45A ayat (1) jo Pasal 28 ayat (1) Undang-Undang RI Nomor 1 Tahun 2024. Hukuman maksimal menanti mereka,” tambah Nurman.

Kasus ini menjadi pengingat bagi masyarakat untuk lebih waspada dalam bertransaksi secara online. 

AKP Nurman Matasa menegaskan pentingnya memverifikasi penjual sebelum melakukan pembelian. Ia juga mengimbau agar masyarakat melapor jika menemukan indikasi penipuan serupa.

Hingga kini, ketiga tersangka masih berada di Mapolres Soppeng untuk pemeriksaan lebih lanjut. Peristiwa ini menjadi pelajaran mahal bagi korban, sekaligus bukti bahwa jejak digital sulit dihapus. 

Kecepatan dan ketelitian aparat akhirnya membuahkan hasil, menghentikan aksi para pelaku yang telah merugikan banyak orang.(*)

Kategori
Sidrap

Polisi Temukan Hal Mengejutkan Saat Razia Kost dan Wisma di Sidrap

Sidrap, Katasulsel.com — Polsek Watang Pulu, jajaran Polres Sidrap, menjalankan operasi Cipta Kondisi (Cipkon) pada Sabtu malam (07/12/2024) untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Sitkamtibmas) di wilayah Sidrap.

Operasi ini dilakukan pasca Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahun 2024 dan menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Operasi Cipkon ini meliputi berbagai kegiatan, termasuk patroli, razia kendaraan, dan pengawasan terhadap rumah kost dan tempat hiburan malam (THM) di Sidrap.

Fokus utama operasi ini adalah memastikan keamanan dan ketertiban masyarakat di wilayah Sidrap, terutama menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025.

Dalam operasi tersebut, petugas menemukan beberapa hal yang mengejutkan di beberapa rumah kost dan wisma di wilayah Sidrap.

Meskipun detailnya belum diungkapkan secara resmi oleh pihak kepolisian, informasi yang beredar menyebutkan bahwa ditemukan beberapa pelanggaran, termasuk keberadaan penghuni tanpa identitas jelas dan kegiatan yang tidak sesuai dengan peraturan.

Hal ini menjadi perhatian serius bagi pihak kepolisian, mengingat potensi gangguan keamanan dan ketertiban yang dapat ditimbulkan.

Selain melakukan razia, petugas juga memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya menjaga keamanan lingkungan.

Polsek Watang Pulu mengimbau warga untuk melaporkan segala bentuk gangguan Kamtibmas melalui layanan hotline kepolisian.

Hal ini menunjukkan komitmen Polsek Watang Pulu dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat di wilayah Sidrap.

Kegiatan Cipkon ini diapresiasi oleh masyarakat setempat. Mereka merasa lebih aman dan nyaman dengan kehadiran aparat kepolisian di tengah-tengah mereka.

“Kami mendukung langkah Polsek Watang Pulu, apalagi di masa seperti ini sangat penting menjaga keamanan bersama,” ujar salah satu warga.

Polsek Watang Pulu berkomitmen untuk terus meningkatkan pelayanan dan pengamanan guna menciptakan situasi yang kondusif, terutama menjelang Nataru.

Operasi Cipkon ini merupakan salah satu upaya Polsek Watang Pulu dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat di wilayah Sidrap. (*)

Kategori
Bone

Polisi Tangkap Dua Nelayan Dagang Sabu di Bone

foto ilustrasi

Bone, Katasulsel.com — Satuan Reserse Narkoba Polres Bone berhasil menangkap dua nelayan yang terlibat dalam perdagangan narkotika jenis sabu di Lingkungan Bene, Kelurahan Lonrae, Kecamatan Tanete Riattang Timur, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. 

Penangkapan ini dilakukan pada Senin (5/8/2024) setelah pihak kepolisian mendapatkan informasi tentang aktivitas mencurigakan di daerah tersebut.

Kapolres Bone, AKBP Erwin Syah, S.I.K.M.H melalui Kasat Narkoba, AKP Yusriadi Yusuf, mengungkapkan bahwa dua pelaku yang ditangkap adalah A Alias L (25) dan H Alias U (40). A Alias L, yang diketahui berdomisili di Jalan MH. Thamrin, ditangkap terlebih dahulu saat sedang memiliki sabu seberat 1 sachet kecil yang disimpan dalam plastik bening. 

Dari pengakuan A Alias L, sabu tersebut dibeli dari H Alias U seharga Rp 200.000.

“Setelah penangkapan A Alias L, tim kami langsung melakukan pengembangan dan berhasil menangkap H Alias U di rumahnya di Jalan KH. Syamsuddin. Dari H Alias U, kami menemukan 5 paket sabu ukuran kecil dan uang tunai sebanyak Rp 200.000. H Alias U mengaku bahwa sabu yang dijual kepada A Alias L dan yang ditemukan padanya adalah sabu yang dibelinya dari pelaku inisial SD seharga Rp 450.000,” jelas AKP Yusriadi Yusuf.

Menurut keterangan H Alias U, sabu yang dibelinya dari SD tersebut awalnya dalam bentuk 1 paket sedang dan kemudian dibagi menjadi 6 sachet ukuran kecil. Sabu-sabu ini kemudian dijual kepada A Alias L dan dijual kembali oleh H Alias U.

Kedua pelaku kini diamankan di Mapolres Bone untuk proses penyelidikan lebih lanjut. Sementara itu, pelaku berinisial SD yang juga terlibat dalam jaringan perdagangan narkoba ini masih dalam pengejaran pihak kepolisian.

“Pihak kepolisian terus melakukan pengejaran terhadap pelaku inisial SD dan akan terus berupaya untuk membersihkan jaringan narkoba di wilayah kami,” tambah AKP Yusriadi Yusuf.

Penangkapan ini menjadi bagian dari upaya berkelanjutan Polres Bone dalam memerangi peredaran narkoba dan memastikan keamanan serta ketertiban masyarakat.(*)

Kategori
Sidrap

MPP Sidrap Siap Layani Warga, Kolaborasi Polisi dan Instansi Pemerintah

Sidrap, Katasulsel.com – Kapolres Sidrap, AKBP Fantry Taherong, menghadiri acara soft launching dan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) Mal Pelayanan Publik (MPP) Sidrap yang berlangsung hari ini. Acara yang diselenggarakan di SKPD Sidrap tersebut dihadiri oleh Forkopimda dan perwakilan instansi terkait, 2 Agustus 2024.

Dalam kesempatan itu, Kapolres Sidrap menyampaikan apresiasi dan dukungannya terhadap keberadaan MPP ini. “Dengan adanya MPP, pelayanan kepada masyarakat diharapkan dapat semakin cepat, transparan, dan efisien. Kami dari kepolisian siap mendukung penuh segala upaya yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujar Fantry

Mal Pelayanan Publik Sidrap dirancang untuk memberikan berbagai layanan administrasi publik dalam satu atap, sehingga memudahkan masyarakat dalam mengurus berbagai keperluan dengan lebih praktis dan efisien. MoU yang ditandatangani melibatkan beberapa instansi pemerintah dan swasta yang akan berkolaborasi dan berpartisipasi aktif dalam operasional MPP ini.

Acara soft launching ini juga diisi dengan sesi penjelasan mengenai berbagai layanan yang akan tersedia di MPP, serta demonstrasi sistem teknologi informasi yang akan digunakan untuk mendukung operasionalnya. Dengan kehadiran MPP, Sidrap diharapkan menjadi contoh daerah yang sukses dalam menerapkan konsep pelayanan publik terpadu. (*)

Kategori
Nasional

Ketua MPR Jajal Layar Lebar, Jadi Jenderal Polisi di ‘Anak Kolong

Jakarta, Katasulsel.com – Siapa sangka Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar dan Wakil Ketua Umum Forum Komunikasi Putra-Putri TNI/Polri (FKPPI), Bambang Soesatyo, kini berperan sebagai seorang jenderal polisi bintang satu dalam film ‘Anak Kolong’. 

Kolaborasi besar antara FKPPI, PIM Pictures, dan Garasi Film ini tengah menyelesaikan produksi film yang menggali dalam-dalam kehidupan anak-anak TNI-Polri yang sering disebut sebagai “anak kolong”.

Istilah “anak kolong” bukanlah hal baru bagi masyarakat Indonesia. Bambang Soesatyo, atau yang akrab disapa Bamsoet, mengisahkan bahwa istilah ini berakar dari kondisi tangsi KNIL yang sangat memprihatinkan di masa penjajahan Belanda. 

“Tentara yang berkeluarga ditempatkan di asrama kecil yang sering kali hanya cukup untuk satu tempat tidur. Anak-anak akhirnya harus tidur di bawah dipan, atau kolong. Dari sinilah muncul istilah ‘anak kolong’,” ujarnya usai mengikuti syuting film ‘Anak Kolong’ di Bogor, Sabtu, 27 Juli 2024

Film ini mengangkat cerita persahabatan empat remaja laki-laki dan satu remaja perempuan yang semuanya merupakan anak dari anggota TNI dan Polri. Kisah mereka diwarnai oleh konflik khas remaja, cinta, pengkhianatan, ketulusan, hingga perjuangan mencapai cita-cita di tengah berbagai masalah. 

“Arya yang diperankan oleh Junior Robert adalah anak seorang sersan TNI Angkatan Darat, Salim yang dimainkan Antonio Blanco adalah anak seorang jenderal polisi, Ucok diperankan Bonny Putra adalah anak sersan TNI Angkatan Laut, Wempi diperankan Suheir Bisyir adalah anak perwira TNI Angkatan Udara, dan Aisyah Aqelah sebagai Amira anak perwira TNI Angkatan Darat,” jelas Bamsoet.

Sebagai penerima berbagai penghargaan bergengsi seperti Dharma Pertahanan Utama dari Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Brevet Baret Ungu Korps Marinir TNI AL, Brevet Wing Penerbang Kelas 1 Pesawat Tempur TNI AU, dan Brevet Hiu Kencana Satuan Kapal Selam TNI AL, Bamsoet menambahkan bahwa film ini berlatar belakang tahun 90-an dengan kehidupan khas keluarga TNI-Polri di asrama. 

Melalui karakter-karakter berbeda yang dihidupkan dengan latar belakang keluarga dari berbagai pangkat, agama, dan status ekonomi, mereka bersatu dalam satu tujuan: mencapai impian mereka.

Yang lebih menarik, Bamsoet sendiri berperan sebagai jenderal polisi bintang satu yang merupakan ayah dari Salim. Tak hanya itu, film ini juga dibintangi oleh Ketua Umum FKPPI Pontjo Sutowo sebagai guru SMA, mantan KSAD Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurachman sebagai pelatih di akademi militer, serta Menteri Perindustrian dan Wakil Ketua Umum FKPPI Agus Gumiwang Kartasasmita sebagai perwira TNI, orang tua dari Arya.

Dengan latar yang penuh warna dan karakter yang kaya, ‘Anak Kolong’ siap menyentuh hati penonton saat tayang di layar lebar pada bulan November 2024 mendatang. 

“Film ini adalah refleksi dari kehidupan nyata dan persahabatan sejati di tengah perjuangan dan berbagai tantangan. Saya harap, ‘Anak Kolong’ bisa menjadi inspirasi bagi banyak orang,” pungkas Bamsoet.

Dengan khiasan yang kuat dan alur cerita yang mendalam, film ini tidak hanya menawarkan hiburan semata tetapi juga mengingatkan kita akan nilai-nilai persahabatan, keluarga, dan ketulusan dalam mencapai impian. (*)

Kategori
Enrekang

Tiga Orang Ditangkap di Cendana Enrekang, Polisi: Narkoba dari Pinrang!

Enrekang, Katasulsel.com — Dua petani dan seorang supir di Enrekang, diamankan dalam kasus narkoba jenis sabu-sabu. Ketiganya  adalah SU (30), IV (29), dan YU (34).

Wakapolres Enrekang, Kompol Sulkarnain,  penangkapan dilakukan di lokasi persembunyian mereka di Kecamatan Cendana, akhir pekan. 

“Mereka terdiri dari dua petani dan seorang supir, semuanya sudah ada Polres,” jelas Sulkarnain, Senin, 8 Juni 2024

Menurut Sulkarnain, informasi dari masyarakat tentang pembelian sabu-sabu oleh salah satu warga menjadi awal dari operasi penangkapan tersebut.

“Dilaporkan bahwa seorang warga Enrekang diduga membeli sabu-sabu di Pinrang dan akan membawanya ke Kecamatan Alla,” tambahnya.

Berdasarkan informasi tersebut, Sat Narkoba Polres Enrekang dengan cepat melakukan penyelidikan terhadap para terduga pelaku.

“Pada pukul 14.30 Wita, penangkapan dan penggeledahan dilakukan,” ungkapnya.

Hasilnya, dari ketiga pelaku tersebut, polisi berhasil mengamankan lima pipet kecil yang diduga berisi sabu-sabu dengan berat total 0,93 gram.

Sulkarnain menegaskan bahwa ketiga pelaku akan dijerat dengan Pasal 112 ayat (1) Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. 

Mereka dan barang bukti telah dibawa ke Kantor Sat Resnarkoba Polres Enrekang untuk proses hukum lebih lanjut.(*)

Kategori
Presisi Polri

Wujud Polisi Sahabat Anak, Kapolres Sidrap bersama Ketua Bhayangkari Sambut Kedatangan Anak TK di Mapolres

KATASULSEL.COM, SIDRAP – Kapolres Sidrap AKBP Erwin Syah, S.I.K.M.H didampingi oleh Ketua Bhayangkari Cabang Sidrap Ny Siska Erwin sambut kedatangan anak didik TK Kemala Bhayangkari 21 Cabang Sidrap di Halaman Mapolres Sidrap, Jalan Bau Massepe No.01, Senin (13/5/2024).

Wujud Polisi Sahabat Anak, Kapolres Sidrap bersama Ketua Bhayangkari dan Personel Sat Lantas Polres Sidrap memberikan sosialisasi, pemahaman dan pengenalan rambu rambu lalu lintas sejak dini kepada peserta didik Taman Kanak-kanak Kemala Bhayangkari.

Menurut Kapolres Sidrap AKBP Erwin Syah, S.I.K.M.H bahwa, Polisi Sahabat Anak bertujuan untuk menciptakan pemahaman dan kesadaran kepada anak-anak tentang peraturan lalu lintas dan keselamatan saat berkendara.

“Pengenalan rambu rambu lalu lintas sangat penting dalam pembentukan disiplin berlalu lintas anak sejak usia dini dan besar harapan kami kelak anak anak kita ini dapat menjadi pelopor keselamatan berlalu lintas di jalan raya”, Ujarnya.

Pada kesempatan tersebut, Kanit Kamsel Sat Lantas Polres Sidrap Aiptu Suryadi memperkenalkan rambu rambu lalu lintas kepada anak didik TK Kemala Bhayangkari Cabang Sidrap menggunakan alat peraga untuk menarik minat anak.

“Pengenalan rambu rambu lalu lintas yang diberikan menggunakan alat peraga guna menarik minat anak-anak untuk mau memperhatikan apa yang disampaikan Personel Sat Lantas sehingga anak lebih mudah memahami”, Jelas Kapolres Sidrap.

Kapolres Sidrap AKBP Erwin Syah, S.I.K.M.H juga tak lupa untuk mengingatkan kepada anak didik TK Kemala Bhayangkari Cabang Sidrap untuk selalu memakai helm apabila dibonceng oleh orang tua menggunakan sepeda motor.

Kategori
Makassar

Disela-sela Kesibukan Pam TPS Polisi Di Makassar Nyambi Jadi Guru Ngaji

KATASULSEL.COM, MAKASSAR – Kesibukan mengawal dan mengamankan Tempat Pemungutan Suara (TPS) dalam Pemilihan Umum (Pemilu) tidak menghalangi personel Polres Pelabuhan Makassar untuk berbagi ilmu.

Dua personel Polres Pelabuhan, Iptu Firman dan Bripka Andi Arman, tetap meluangkan waktu Nyambi jadi guru ngaji bagi sejumlah anak pulau di Pulau Barrang Caddi, Kecamatan Sangkarrang.

Keduanya memanfaatkan waktu sela-sela tugasnya di Pulau Barrang Caddi untuk memberikan pengajaran agama kepada anak-anak pulau tersebut di Masjid Miftahul Jannah.

Meskipun kesibukan tugas kepolisian cukup padat, namun mereka tetap menyempatkan diri untuk memberikan ilmu agama kepada anak-anak tersebut.

“Saya lakukan untuk mengisi waktu anak-anak dengan pendidikan moral dan agama serta untuk mengajarkan anak pulau untuk tidak buta aksara,” ujat Iptu Firman kepada awak media , Rabu (14/2/2024).

Iptu Firman menyebut aksinya ini juga dilakukan agar anak-anak lebih dekat dengan polisi.

Hal ini agar program Polisi Sahabat Anak serta Polisi hadir di Tengah Masyarakat dapat berjalan dengan baik.

“Generasi penerus bangsa agar tidak lupa intisari agama sehingga kelak setelah dewasa dapat mengamalkan nilai-nilai luhur agama Islam,” Firman menuturkan.

Sementara itu, Bripka Andi Arman menyebut dia mengajar membaca ini karena keinginan sendiri.

Dia mengaku, sudah melakukan hal itu rutin sejak beberapa tahun lalu.

Di pulau ini Iptu Firman yang juga merupakan Wakapolsek Pelabuhan Soekarno Hatta dan Bripka Andi Arman memiliki 6 anak yang saat ini menjadi murid mengaji selama ia melakukan pengamanan TPS di Pulau.

Para orang tua di Pulau Barrang Caddi merasa bersyukur atas kehadiran Iptu Firman dan Bripka Andi Arman yang dengan ikhlas meluangkan waktu untuk menjadi guru ngaji bagi anak-anak mereka.

Mereka berharap kegiatan tersebut dapat terus berlanjut dan memberikan manfaat yang besar bagi pendidikan agama anak-anak di pulau tersebut.

Dengan kepedulian dan dedikasi mereka sebagai anggota kepolisian, Iptu Firman dan Bripka Andi Arman telah memberikan contoh yang baik tentang pentingnya pendidikan agama di tengah-tengah masyarakat, terutama di daerah terpencil seperti Pulau Barrang Caddi. (*)

Kategori
HEADLINE Sidrap

Penganiayaan Mematikan di Sidrap: Pelaku Menyerahkan Diri ke Polisi

Katasulsel.com, Sidrap — Pada hari Rabu, 29 Januari 2024, Unit Resmob Sat Reskrim Polres Sidrap melakukan penangkapan terhadap terduga pelaku penganiayaan yang berujung pada kematian korban. Kasus ini diawali dengan laporan dari keluarga korban, Sdra. Lateng, dengan nomor polisi LPB/66/I/2024/SPKT/Sulsel/Res Sidrap.

Kejadian berlangsung pada Senin, 29 Januari 2024, sekitar pukul 14.10 WITA di Desa Kanie, Kecamatan Maritengngae, Kabupaten Sidrap. Korban, Sdra. Acok Permana Putra, seorang honorer SD 10 Pangsid, dianiaya hingga tewas oleh Sdra. Idris alias Erik, seorang petani asal Dusun Salopadang, Desa Sereang, Kecamatan Maritengngae.

Menurut kronologis kejadian, pelaku mendatangi rumah korban dan melakukan penganiayaan dengan menggunakan parang. Setelah kejadian, pelaku bertemu dengan Sdra. Jumardin dan Sdra. Sari, dan mengaku telah melakukan penganiayaan. Atas saran Sdra. Jumardin, pelaku menyerahkan diri ke Posko Resmob Sat Reskrim Polres Sidrap.

Setelah penyerahan diri, pelaku langsung diamankan dan dibawa ke Mapolres Sidrap. Korban yang telah mengalami luka parah akibat penganiayaan, dibawa ke RSUD Nene Mallomo Sidrap untuk mendapatkan pertolongan medis. Namun sayangnya, korban tidak dapat diselamatkan dan dinyatakan meninggal sekitar pukul 15.10 WITA.

Dalam interogasi, pelaku mengaku telah melakukan penganiayaan terhadap korban dengan menggunakan parang. Motif pelaku diketahui berakar dari kesalahpahaman dan pengaruh minuman keras.

Saat ini, kasus ini masih dalam proses penyelidikan dan penyidikan oleh Sat Reskrim Polres Sidrap.(*)

Kategori
Sidrap

Polisi di Sidrap Antusias Kawal Perayaan Adat Hindu Towani Tolotang

Katasulsel.com, Sidrap — Komunitas Hindu Towani Tolotang kembali menggelar kegiatan perayaan adat istiadat tahunan Komunitas Hindu Towani Tolotang di Perrinyameng, Kelurahan Baula, Kecamatan Tellu Limpoe, Kabupaten Sidrap, Minggu, 31 Desember 2023. Kegiatan tahunan ini mendapat mengawalan dari kepolisian, dalam hal ini Polsek Tellu Limpoe di backup Polres Sidrap. 

Adapun pemangku adat yang melaksanakan ziarah dan ritual adat istiadat tahunan di Perrinyameng adalah Wa. Wekkeng, Wa. Waina, Wa. Sewang, Wa. Rukiah, dan Wa. Nengki. Mereka bersama rombongan kurang lebih 1.000 orang menggunakan kendaraan roda dua sebanyak 300 unit dan roda empat sebanyak 100 unit.

Kegiatan ini merupakan ziarah ke makam leluhur yang dilakukan secara turun temurun sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan. Kemudian menjadi penanggung jawab kegiatan ini adalah Wa. Wekkeng selaku Pemangku adat Komunitas Hindu Towani Tolotang.

Terlihat, pengamanan disertai pengawalan dari kepolisian dipimpin langsung Kapolsek Tellu Limpoe, IPTU Mattalunru, SH. Acara berlangsung dengan baik dan kondusif sejak pagi hingga siang sekira pukul 12.50 WITA.

Bagi komunitas Hindu Towani di Sidrap ini, ziarah ke makam dilakukan sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan yang dilakukan secara turun temurun oleh penganut kepercayaan ini, baik yang berdomisili di Sidrap maupun dari luar Kabupaten Sidrap.(*)

Kategori
Soppeng

Polisi Berhasil Tangkap Pelaku Pencurian Beras di Soppeng

Katasulsel.com, Soppeng — Dua pelaku pencurian beras di Soppeng berhasil ditangkap oleh Unit Reskrim Polsek Marioriawa dan Tim Resmob Polres Soppeng, Selasa, 19 Desember 2023. 

Pelaku RJ (32) beralamat di Desa Panincong, Kecamatan Marioriawa, sementara rekannya, AH (33) beralamat di Corowali, Dusun Lamenge, Kabupaten Sidrap. Penangkapan pelaku didasarkan pada Laporan Polisi LP/B/38/XII/2023/SPKT/Sek awa/Res Soppeng/Polda Sulsel yang dilaporkan pada tanggal 18 Desember 2023.

Berdasarkan hasil penyelidikan Unit Reskrim Polsek Marioriawa dan Tim Resmob Polres Soppeng, pelaku melakukan aksinya pada Senin, 18 Desember 2023 sekitar pukul 01.05 WITA. Pelaku masuk ke sebuah pabrik beras berulang kali dan mengambil beras dengan total kerugian korban sebanyak 1,4 ton di Desa Panincong.

Setelah mendapatkan informasi bahwa pelaku berada di rumahnya di Desa Panincong, tim kepolisian langsung menuju ke tempat tersebut dan menemukan pelaku sedang berada di rumahnya. 

Selanjutnya, pelaku diinterogasi dan mengakui perbuatannya. Pelaku mengaku telah berulang kali masuk ke pabrik beras tersebut dan mengambil beberapa karung beras di pabrik beras tempat terduga pelaku bekerja.

Kasatreskrim IPTU Ridwan SH.MH mengatakan bahwa pelaku tindak pidana pencurian tersebut dibawa ke Polsek Marioriawa guna pemeriksaan lebih lanjut. 

Dalam kasus ini, keberhasilan tim kepolisian dalam menangkap pelaku merupakan bukti bahwa kepolisian terus berupaya untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat.(*)